STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA PENGOLAHAN MAKANAN TRADISIONAL DI KOTA BENGKULU

Main Authors: Sitompul, Thomson, Rusdi, Muhammad
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/12765/1/THESIS%20PDF.pdf
http://repository.unib.ac.id/12765/
Daftar Isi:
  • Tujuan penelitian ini adalah menganalisis efisiensi industri rumah tangga pengolahan makanan tradisional di Kota Bengkulu serta menganalisis strategi pengembangan industri rumah tangga pengolahan makanan tradisional di Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan data primer melalui penyebaran kuesioner kepada 34 pelaku industri rumah tangga pengolahan makanan tradisional di Kota Bengkulu yang kemudian dianalisis dengan R/C Ratio dan SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa R/C Ratio Pendap adalah 1,62 dan R/C Ratio Bay Tat adalah 1,51. Hasil perhitungan dari matriks IFE diperoleh total skor sebesar 2,100 dan EFE memiliki total skor sebesar 4,050. Hasil perhitungan matriks IE menempatkan industri rumah tangga pengolahan makanan tradisional di Kota Bengkulu pada kuadran II yaitu strategi ST. Berdasarkan Hasil analisis R/C Ratio dapat disimpulkan bahwa kedua makanan tradisional tersebut efisien untuk dikembangkan. Pada hasil SWOT, grand stratgey yang dapat diimplementasikan adalah memanfaatkan jumlah,kualitas dan tingkat kesehatan tenaga kerja dan modal yang cukup memadai untuk mengatasi munculnya pesaing baru dengan kondisi internal yang mengkhawatirkan pelaku industri lama (S1,S2,S3,S4,S5 dengan T6), memanfaatkan harga produk yang terjangkau dan tidak ditemukan bahan pengawet untuk mengatasi prestise masyarakat yang menganggap makanan tradisional ketinggalan zaman (S8,S9 dengan T3,T4), memanfaatkan teknologi produksi tradisional yang cukup memadai yang justru lebih menguntungkan untuk mengatasi ancaman teknologi yang digunakan pesaing telah canggih (S5,S11 dengan T5), memanfaatkan jaringan bisnis yang cukup luas melalui proses distribusi yang relatif mudah dan lancar dalam merebut pelanggan untuk mengatasi kekhawatiran munculnya pesaing yang ingin merebut pelanggan (S13 dengan T6).