DIVERSIFIKASI DAN KETAHANAN NAFKAH RUMAH TANGGA PETANI KARET DI DESA SURO KECAMATAN MUARA BELITI KABUPATEN MUSI RAWAS

Main Authors: Zairi, Zairi, Widiono, Septri, Sukiyono, Ketut
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/12638/1/PDF%20SKRIPSI%20ZAIRI%20E1D012020.pdf
http://repository.unib.ac.id/12638/
Daftar Isi:
  • Pembangunan pertanian pada saat ini memiliki peranan penting dalam pembangunan ekonomi, terutama pada sektor perkebunan. Dimana subsektor perkebunan memiliki peranan yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi bangsa ini terutama sebagai penghasil devisa, penyerapan tenaga kerja serta kontribusinya terhadap pendapatan PDRB pada suatu wilayah tertentu. Selain itu juga subsektor perkebunan juga memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai penompang pertumbuhan industri manufaktur serta sebagai pengembangan pusat-pusat perekonomian sekaligus memiliki peran dalam pelestarian fungsi lingkungan. Pembangunan daerah yang diarahkan untuk memacu pemerataan pembangunan ekonomi dalam rangka meningkatkan kesejateraan rakyat. Pembangunan yang ditunjukan untuk mewujudkan kesejateraan masyarakat harus dilaksanakan dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki daerah, baik itu sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Dan kemampuan tersebut haruslah dilakukan secara berkelanjutan berdasarkan kemampuan daerah dengan memperhatikan kondisi lingkungan yang ada Salah satu sumber daya alam yang banyak dimanfaatkan oleh rumah tangga dalam memenuhi kebutuhannya adalah dengan memanfaatkan perkebunan karet sebagai sistem nafkah. Ellis (2000) mengatakan bahwa nafkah mengarah pada perhatian hubungan antara aset dan pilihan orang untuk kegiatan alternatif yang dapat menghasilkan tingkat pendapatan untuk bertahan hidup, di mana sebuah nafkah terdiri dari aset (alam, fisik, manusia, keuangan, dan sosial) kegiatan dan akses (dimediasi oleh lembaga dan hubungan sosial) yang bersama-sama menentukan hidup individu atau rumah tangga. Kecenderungan harga karet yang terus menurun mengakibatkankan dampak terhadap sosial ekonomi rumah tangga petani dalam menentukan strategi nafkah yang berkelanjutan. Bagaimana rumah tangga mensiasati serta menghadapi trend harga karet ini untuk tetap bertahan dengan tidak mengganggu keadaan sosial ekonomi rumah tangganya. Banyak pola yang bisa digunakan dalam memenuhi strategi nafkah rumah tangga petani diantaranya adalah pola intensifikasi dan deversifikasi, pola cost minimun serta pola hubungan sosial. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga Maret 2016. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi sumber daya dalam mengkases ke lima modal dalam memenuhi strategi nafkah, identifikasi bentuk pola-pola diversifikasi nafkah yang dilakukan rumah tangga serta menganalisa ketanahan nafkah rumah tangga petani karet untuk keberlanjutan strategi nafkah yang berkelanjutan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, Distribusi pendapatan rumah tangga petani karet di Desa Suro, terdiri dari pendapatan usahatani karet, pendapatan usahatani lainnya dan ternak, pendapatan non pertanian serta pendapatan remitan. Untuk distribusi pendapatan terbesar yang diterima oleh petani karet adalah pendapatan yang diterima pada usahatani karet sebesar 55 % dari total keseluruhan pendapatan rumah tangga Sedangkan untuk pendapatan non pertanian sendiri hanya sebesar 37 %. Untuk pendapatan yang diterima dari usahatani lainnya dan ternak sebesar 5 % lebih besar dari pendapatan yang diterima dari remitan yang hanya 3 %. Sedangkan kemudahan sumber daya rumah tangga dalam mengakses ke lima modal yang ada untuk memenuhi strategi nafkah rumah tangga yang ada di Desa Suro rata-rata mudah untuk diakses oleh rumah tangga petani. Bentuk pola diversifikasi nafkah yang dilakukan oleh rumah tangga petani karet di Desa Suro adalah pola diversifikasi nafkah ganda, dimana rumah tangga petani mencari pekerjaan sampingan baik itu di sektor pertanian maupun non pertanian untuk menambah pendapatan. Dari dari hasil type 66 didapatkan bahwa pola diversifikasi nafkah yang dilakukan adalah pola diversifikasi tanaman utama atau tanaman karet dan non pertanian. Dan dari hasil analisis juga, didapatkan hasil bahwa ketahanan nafkah rumah tangga petani di Desa Suro menunjukan 34.09 % rumah tangga tidak tahan dalam menghadapi situasi turunnya harga jual karet dan 34.09 % ketahanan nafkah rumah tangga petani masih menunjukan kategori cukup tahan. Sedangkan ketahanan nafkah rumah tangga petani yang masih tahan dalam menghadapi situasi turunnya harga jual karet ini sebesar 31.81 %.