STRATEGI PENINGKATAN PELAYANAN JAMINAN KEAMANAN PANGAN SEGAR PELAKU USAHA DAN MASYARAKAT PROVINSI BENGKULU
Main Authors: | Sumarni, Sumarni, Mintargo, Mintargo, Suci, Putri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/12583/1/tesis%20sumarni.pdf http://repository.unib.ac.id/12583/ |
Daftar Isi:
- Keamanan pangan merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan ketahanan pangan. Keamanan pangan diarahkan untuk menjamin tersedianya pangan segar yang aman untuk dikonsumsi masyarakat. Keamanan pangan yang aman adalah pangan yang terbebas dari cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia dengan menjaga pangan tetap aman, higienis, bermutu, bergizi, dan tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat untuk dapat hidup sehat, aktif dan produktif. Selain itu, pangan yang aman berarti tidak berkurangnya jumlah gizi, protein, mineral, karbohidrat, terhindar dari terkontaminasi oleh cemaran biologis, kimia maupun fisik. FAO dan WHO juga sepakat bahwa keamanan pangan (food safety) merupakan salah satu komponen dari ketahanan pangan (food security). Untuk itu, program ketahanan pangan nasional harus memasukkan aspek keamanan pangan untuk kesehatan manusia. Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal pelayanan jaminan mutu pangan segarbagi Pelaku Usaha dan Masyarakat di Provinsi Bengkulu dan (2) untuk menentukan strategi peningkatan pelayanan jaminan mutu pangan segar bagi Pelaku Usaha dan masyarakat di Provinsi Bengkulu. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Metode analisis data digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis SWOT. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil bahwa: (1) Ada 7 faktor yang merupakan aspek kekuatan yang dimiliki dalam upaya pelayanan jaminan pangan segar. Faktor-faktor tersebut di antaranya adalah petugas yang cukup, adanya pos pelayanan yang memadai, SOP pelayanan yang jelas, pekerja yang terlatih, tersedianya sarana dan prasarana yang baik, hubungan kelembagaan yang menangani pangan segar tingkat provinsi, kabupaten dan kota, serta adanya dukungan dana dari pemerintah baik dari APBN maupun APBD; (2) Faktor kelemahan dalam pelayanan jaminan pangan segarberjumlah 5 faktor, seperti kurangnya tenaga ahli, sosialisasi yang belum memadai, sanksi yang tidak tegas, kurangnua sarana laboratorium, kurangnya respons masyarakat tentang pentingnya pangan segar, dan dana yang tersedia belum mencukupi; (3) Ada 6 faktor yang merupakan aspek peluang yang dimiliki dalam peningkatan pelayanan jaminan pangan segar di Provinsi Bengkulu seperti landasan hukum, kebutuhankonsumen atas bahas pangan segar yang aman, sosialisasi dan promosi keamanan pangan yang berkesinambungan, mendapatkan pangan yang aman adalah hak azazi, pemberian insentif kepada petani dan pelaku usaha, pemberlian peraturan wajib bagi pasar modern untuk menjual produk pangan yang bersertifikasi; dan (4) Faktor ancaman dalam pelayanan jaminan pangan segarberjumlah 4 faktor, seperti koordinasi lintas sektoral belum optimal. kesadaran masyarakat (pelaku usaha) yang masih kurang, sumber daya untuk penanganan pangan segar masih terbatas, dan masih banyak ditemui kasus ketidakamanan pangan Saran konstruktif dalam usaha peningkatan pelayanan jaminan pangan segar di Provinsi Bengkulu adalah upaya promosi dan sosialisasi lebih ditingkatkan lagi, sehingga pelaku usaha dan masyarakat mengetahui mengenai peraturan mengenai jaminan pangan segar di Provinsi Bengkulu.