ANALISIS NILAI EKONOMI LIMBAH INDUSTRI KELAPA SAWIT (Studi Kasus di PT. Sandabi Indah Lestari di Kabupaten Bengkulu Utara)

Main Authors: Afifah, Shofaul, Sumantri, Bambang
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/12582/1/Skripsi%20Shofaul%20Afifah.pdf
http://repository.unib.ac.id/12582/
Daftar Isi:
  • ANALISIS NILAI EKONOMI LIMBAH INDUSTRI KELAPA SAWIT (Studi Kasus di PT. Sandabi Indah Lestari di Kabupaten Bengkulu Utara) (Shofaul Afifah di bawah bimbingan Ir. Sriyoto, MS dan Ir. Bambang Sumantri, MS, 2016. 61 Halaman) Kelapa sawit merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang tandan buah segarnya digunakan sebagai bahan baku penghasil minyak kelapa sawit atau CPO (crude palm oil) dan kernel/produk sejenisnya. Tanaman kelapa sawit cocok dikembangkan di Indonesia karena tanaman kelapa sawit membutuhkan suhu tropis dan suhu tersebut dimiliki oleh Indonesia. Luas wilayah perkebunan kelapa sawit secara keseluruhan di Indonesia adalah seluas 1.046.502.000 Ha pada tahun 2014. Usaha perkebunan kelapa sawit ini bukan hanya diusahakan oleh rakyat, namun juga diusahakan oleh perusahaan swasta baik yang berskala besar maupun berskala kecil serta perusahaan milik Negara/pemerintah. Berdasarkan dengan meningkatnya luas areal perkebunan maka jumlah pabrik pengolahan kelapa sawit juga akan semakin meningkat. Di dalam proses pengolahan sawit menjadi CPO (crude palm oil), akan dihasilkan limbah padat dan limbah cair. Jumlah limbah cair berkisar antara 55% hingga 67% dari jumlah bahan yang diproses. Hal tersebut berarti bahwa dalam mengolah 1 ton TBS akan menghasilkan limbah cair sebanyak 550 hingga 670 kg. PT. Sandabi Indah Lestari merupakan salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit yang berada di Kabupaten Bengkulu Utara. PT. Sandabi Indah Lestari beralamatkan di Desa Lubuk Banyau, Kecamatan Padang Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara. PT. Sandabi Indah Lestari ini memiliki 3 wilayah perkebunan di Provinsi Bengkulu, yaitu wilayah perkebunan di Lubuk Banya, Seluma dan Ketahun. Rata-rata dilakukan proses produksi sekitar 15 jam di PT. Sandabi Indah Lestari ini. Selain menghasilkan crude palm oil dan kernel, PMKS PT. Sandabi Indah Lestari juga menghasilkan produk sampingan, yaitu limbah industri. Limbah yang dihasilkan pabrik minyak kelapa sawit PT. Sandabi Indah Lestari yaitu berupa limbah padat dan limbah cair. Limbah padat merupakan limbah yang berbentuk padat, yaitu berupa limbah janjang kosong, cangkang (shell), serabut (fiber)dan solid, sedangkan limbah cair dapat berupa minyak kotor dan condensate. Selama ini PMKS PT. Sandabi Indah Lestari hanya melakukan pengelolaan dan pemanfaatan terhadap limbah yang dihasilkan. Perusahaan tidak memperhitungkan nilai ekonomi yang sebenarnya ada pada setiap limbah yang dihasilkan tersebut. Jika diketahui nilai ekonomi limbah yang xi sesungguhnya, maka perusahaan akan mengetahui pula keuntungan yang sebenarnya diperoleh perusahaan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga Maret 2016. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi jenis dan bentuk limbah, serta menghitung dan menganalisis nilai ekonomi dari limbah industri yang dihasilkan PMKS PT. Sandabi Indah Lestari. Nilai ekonomi limbah yang dihitung yaitu pada bulan Desember 2015 dan data yang digunakan yaitu data sekunder. Digunakan analisis deskriptif untuk tujuan pertama dan analisis deskriptif kuantitatif untuk tujuan ke dua. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, limbah yang dihasilkan di PT. Sandabi Indah Lestari memiliki jenis dan bentuk yang berbeda. Bentuk limbah yang dihasilkan yaitu limbah padat dan limbah cair. Limbah padat terdiri dari limbah janjang kosong, serabut, cangkang dan solid. Limbah cair terdiri dari sludge oil dan condensate. Nilai guna langsung yang diperoleh setelah dilakukan analisis adalah sebesar Rp 319.036.431,88/bulan, sedangkan nilai guna tidak langsung diperoleh sebesar Rp 153.037.932,21/bulan. Nilai guna tersebut dihitung berdasarkan penerimaan yang berasal dari limbah yang dijual adalah sebesar Rp 407.908.300/bulan dan yang berasal dari limbah yang dimanfaatkan adalah sebesar Rp 246.983.285/bulan dikurang dengan total biaya yang digunakan pada masingmasing nilai guna adalah sebesar Rp 53.423.375,687/bulan untuk nilai guna langsung dan Rp 93.945.312,461/bulan, sehingga diperoleh nilai ekonomi total sebesar Rp 472.074.364,42/bulan. Kata Kunci: Limbah, Nilai Guna Langsung, Nilai Guna Tidak Langsung, Nilai Ekonomi Limbah (Program Studi Agribisnis,