PARTISIPASI ANGGOTA KP2A DALAM KEGIATAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI PADA DAERAH IRIGASI AIR NOKAN RAMA AGUNG KABUPATEN BENGKULU UTARA
Main Authors: | Hazni, Hazni, Mintargo, Mintargo, Romdhon, M. Mustopa |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/12544/1/Tesis%20HAZNI.pdf http://repository.unib.ac.id/12544/ |
Daftar Isi:
- Upaya pemanfaatan pemeliharaan dan pengembangan sarana dan prasarana pengairan penunjang pertanian dilaksanakan secara terpadu oleh Bidang Sumber Daya Air Dinas PU Provinsi Bengkulu dan masyarakat setempat. Masyarakat Petani Pemakai air dilibatkan secara aktif dalam pengelolaan Jaringan Irigasi yang dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengendalian atau pembinaan hingga tahap Operasi dan pemeliharaan serta pengembangan secara utuh dan komprehensif. Singkatnya kebijakan pengaturan kembali tugas dan tanggung jawab lembaga pengelola irigasi bertujuan untuk memberikan peran yang lebih besar kepada masyarakat petani pemakai air sebagai pengambil keputusan didalam pengelolaan jaringan irigasi yang menjadi tanggung jawabnya. Pola ini didasarkan pada upaya pemecahan masalah yang berkembang didalam lingkup sosial masyarakat pedesaan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan masyarakat itu sendiri. Dengan demikian pembangunan jaringan irigasi benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat dan hasilnya dapat dinikmati segenap lapisan masyarakat. Dilaksanakan dengan baik dan tertib, dikelola secara baik serta dipelihara, ditindaklanjuti dan dikembangkan secara mandiri oleh masyarakat petani pemakai air itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah : (1) Untuk mendeskripsikan dan menganalisis partisipasi anggota KP2A dalam kegiatan perencanaan dan pelaksanaan pemeliharaan jaringan irigasi; (2) Untuk mengetahui bentuk partisipasi anggota KP2A dalam kegiatan perencanaan dan pelaksanaan pemeliharaan jaringan irigasi; dan (3) Untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat partisipasi anggota KP2A dalam kegiatan pengelolaan jaringan irigasi pada daerah Irigasi Air Nokan Rama Agung Kabupaten Bengkulu Utara. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Metode analisis data digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis kualitatif. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil bahwa: (1) Partisipasi anggota KP2A dalam perencanaan dan pelaksanaan pemeliharaan jaringan irigasi D.I Air Nokan Rama Agung Kabupaten Bengkulu Utara telah berada pada kategori baik; (2) Bentuk partisipasi anggota KP2A dalam perencanaan pemeliharaan jaringan irigasi D.I Air Nokan Rama Agung didominasi oleh partisipasi tenaga, sedangkan partisipasi dalam pelaksanaan pemeliharaan jaringan irigasi didominasi oleh partisipasi tenaga dan partisipasi uang; dan (3) Faktor pendukung dan penghambat partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan pemeliharaan jaringan irigasi adalah faktor kelembagaan di mana anggota KP2A cenderung tidak taat pada peraturan internal organisasi; faktor sumber daya manusia berkaitan dengan kemampuan dan ketrampilan teknis operasi kurang memadai; faktor jaringan kerja, yang berdampak pada organisasi kelompok kurang memperoleh perhatian dan pembinaan; dan faktor lingkungan yang tidak kondusif yakni sarana dan prasarana pendukung teknis operasional yang masih kurang. Dari hasil penelitian, beberapa saran konstruktif yang dapat diberikan adalah: (1) Aparat pemerintah desa perlu menyusun format aturan pelaksanaan hubungan kerja atau koordinasi antara KP2A dengan Badan Perwakilan Desa (BPD) berdasarkan kondisi dan karakteristik khusus desa setempat. Hal ini akan menjadi solusi terhadap tumpang tindihnya peran pengaturan air yang selama ini terjadi sekaligus menyelaraskan misi KP2A dengan tujuan dan sasaran pemerintah desa yang tertuang dalam Rencana Anggaran Penerimaan dan Pengeluaran Desa (RPPKD); (2) Perlu pembukuan pola mekanisme dan materi pembinaan dan penjelasan kepada pembina, pengurus dan anggota KP2A untuk mengatasi rendahnya tingkat pengetahuan dan pemahaman petani terhadap maksud dan metode akibat beragam proyek atau program pembinaan dapat berdampak pada terhambatnya perkembangan organisasi dan menurunnya motivasi pengurus dan anggota KP2A; dan (3) Hendaknya pertemuan formal anggota dengan petani tidak hanya pada saat rapat anggota tetapi juga pada saat telah disusun oleh pengurus KP2A pertemuan tersebut dapat menjembatani kekurang-pahaman petani terhadap program kerja KP2A, salah satunya mampu membedakan program IPAIR dengan program pengadaan iuran organisasi KP2A