ANALISIS PENGARUH DANA TRANSFER KE DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI
Main Authors: | Susila, Haris Budi, Ekaputri, Retno Agustina, Rusdi, Muhammad |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/12539/1/Tesis%20Haris%20Budi%20Susila.pdf http://repository.unib.ac.id/12539/ |
Daftar Isi:
- Pertumbuhan ekonomi (economic growth) merupakan faktor penting yang diperlukan dalam melaksanakan pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi juga merupakan salah satu ukuran keberhasilan pembangunan. Seiring dengan era otonomi daerah di mana terjadi penyerahan kewenangan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah diikuti dengan penyerahan sumber-sumber pembiayaan. Perubahan sistem pemerintahan yang semula bersifat sentralistik menuju sistem pemerintahan yang desentralistik mengharuskan pemerintah daerah untuk lebih kreatif menggali potensi ekonomi secara mandiri sesuai potensi masing-masing daerah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh variabel independen dana transfer ke daerah yang terdiri dari Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus(DAK) dan Dana Bagi Hasil (DBH) terhadap pertumbuhan ekonomi (PDRB) Kabupaten/Kota dan Provinsi Bengkulu periode 2010 s.d 2015 baik secara simultan maupun secara individual. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research). Alat analisis yang digunakan adalah alat analisis kuantitatif yaitu analisa data panel dengan menggunakan Fixed Effect model. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel independen berupa DAU, DAK dan DBH secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten/Kota dan Provinsi Bengkulu yang dibuktikan dari hasil uji F di mana nilai probabilitas F-statistic = 0,00000 yang berarti lebih kecil dari 0,05 ( di mana α = 0,05). Hasil pengujian secara individual dari model menunjukkan bahwa variabel independen DAU dan DBH berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi (PDRB) di mana nilai probabilitas t-statistic = 0,0000 dan 0,0044 yang berarti nilainya<0,05 (dimana α =0,05). Demikian juga hasil penghitungan diperoleh nilai koefisien DAU sebesar 11.532226 dan koefisien DBH sebesar 24.995995 yang berarti bahwa setiap kenaikan besarnya DAU sebesar Rp 1, dan kenaikan DBH sebesar Rp 1 maka akan menyebabkan kenaikan nilai PDRB sebesar Rp 11,532 dan Rp 24,996. Hasil perhitungan juga menunjukkan bahwa variabel independen DAK memiliki pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi (PDRB) namun koefisiennya negatif yaitu sebesar -28.467879.Pemerintah pusat perlu mengkaji kebijakan pengalokasian DAU sebagai penutup celah fiskal daerah dan melakukan penyederhanaan (simplifikasi) mekanisme pengalokasian dan penyaluran DAK ke daerah. Di sisi lain Pemerintah Kabupaten/Kota dan Provinsi Bengkulu dituntut untuk semakin meningkatkan sinergi dengan Kantor Pelayanan Pajak (KPP), Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Kementerian Keuangan, serta pihak perbankan guna meningkatkan DBH serta terus menggali potensi yang dimiliki untuk meningkatkan PAD sebagai sumber pembiayaan bagi pembangunan di daerah guna mengurangi ketergantungan terhadap dana tranfer dari pemerintah pusat.