KOMPARASI PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DAN MANIS DI KECAMATAN CURUP SELATAN KABUPATEN REJANG LEBONG

Main Authors: Bara Wisnu, Fius, Romdhon, Mustopa
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/12519/1/KOMPARASI%20PENDAPATAN%20USAHATANI%20JAGUNG%20HIBRIDA%20DAN%20MANIS%20DI%20KECAMATAN%20CURUP%20SELATAN%20KABUPATEN%20REJANG%20LEBONG.pdf
http://repository.unib.ac.id/12519/
Daftar Isi:
  • Komparasi Pendapatan Usahatani Jagung Hibrida dan Manis di Kecamatan Curup Selatan Kabupaten Rejang Lebong (Fius Bara Wisnu, di bawah Bimbingan Dr. M. Mustopa Romdhon, Sp., M.Si dan Ir. Sriyoto, MS. 2016). Penelitian ini dilakukan di Desa Kecamatan Curup Selatan Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu. Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang berarti negara yang mengandalkan sektor pertanian baik sebagai mata pencaharian maupun sebagai penopang pembangunan. Untuk jagung hibrida hybrid corn sendiri memiliki karakteristik dan keunggulan yaitu hasil panen yang lebih banyak sebab dalam satu batang dapat menghasilkan dua tongkol, serta memiliki ketahanan terhadap Organisme Penggangu Tanaman (OPT) terutama penyakit yang paling sering menyerang tanaman jagung. Namun suatu keunggulan pastilah memiliki kelemahan, salah satunya adalah harga benih yang mahal. Sedangkan jagung manis sweet corn merupakan salah satu yang mempunyai prospek yang baik dan menguntungkan. Jagung manis semakin populer dan banyak dikonsumsi karena memiliki rasa yang manis dibandingkan jagung biasa dan faktor lain yang menguntungkan adalah masa produksi yang relatif lebih cepat. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung pendapatan dan berapa besar tingkat komparasi pendapatan pada usahatani jagung hibrida dan jagung manis di Kecamatan Curup Selatan, Kecamatan Curup Selatan. Metode penentuan responden dilakukan dengan metode Slovin (Nazir, 2005), didapat 84 responden petani jagung hibrida dan 55 responden petani jagung manis. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data Primer dan Sekunder. Dari hasil analisis diperoleh bahwa rata-rata penerimaan petani jangung hibrida di Kecamatan Curup Selatan sebesar 15.566.667 per Ha dengan mengeluarkan biaya sebesar Rp 6.240.901 per Ha, dan rata-rata pendapatan petani jagung hibrida adalah Rp. 9.325.765 per Ha. Sedangkan rata-rata penerimaan petani jangung manis di Kecamatan Curup Selatan sebesar Rp. 17.424.061 per Ha, dengan mengeluarkan biaya sebesar Rp 4.863.293 per Ha dan rata-rata pendapatan petani jagung manis adalah Rp. 12.562.767 per Ha. Dari hasil perhitungan perbandingan pendapatan dengan menggunakan uji t dimana thitung sebesar (1.676) < ttabel (1,932). Sehingga dapat dikatakan bahwa rata-rata pendapatan usahatani jagung hibrida dan jagung manis berbeda. Kata kunci : Pendapatan dan perbandingan usahatani jagung hibrida dan jagung manis.