STRATEGI PENGEMBANGAN PELAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) Dr. M. YUNUS BENGKULU DALAM RANGKA PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) TAHUN 2016

Main Authors: Diyanto, Aris, Ekaputri, Retno A., Sunoto, Sunoto
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/12486/1/Tesis%20Aris%20Diyanto.pdf
http://repository.unib.ac.id/12486/
Daftar Isi:
  • Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah ditetapkan oleh pemerintah mulai 1 Januari 2014, merupakan bagian dari pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Pelaksana jaminan kesehatan adalah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang bertugas antara lain untuk mengembangkan sistem pelayanan kesehatan, sistem kendali mutu pelayanan, dan juga sistem pembayaran layanan kesehatan untuk meningkatkan efisiensi serta efektivitas jaminan kesehatan RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu sebagai rumah sakit yang telah ditetapkan sebagai rujukan utama pelayanan kesehatan di Provinsi Bengkulu tentunya harus bisa membuat strategi pengembangan pelayanan kesehatan dengan menyesuaikan dan mempedomani aturan yang berlaku baik yang terkait dengan sistem jaminan kesehatan nasional maupun aturan yang terkait dengan teknis dan standar pelayanan kesehatan rujukan itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan strategi pengembangan pelayanan kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. M. Yunus Bengkulu dalam rangka pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian operasional. Data primer diperoleh melalui kuesioner dari 47 (empat puluh tujuh) responden dan data sekunder dari laporan rumah sakit. Metode analisis data adalah dengan analisis SWOT. Hasil identifikasi dan analisis data primer dan data sekunder menyimpulkan 10 (sepuluh) faktor internal yang merupakan kekuatan dan kelemahan rumah sakit dan 10 (sepuluh) faktor eksternal yang merupakan peluang dan ancamanan rumah sakit. Hasil uji sejauh mana faktor pentingnya 20 (dua puluh) faktor tersebut menjadi kebutuhan organisasi menunjukkan bahwa tidak ada faktor yang tidak penting atau harus diganti. Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa sumber daya manusia (SDM) dan alat kesehatan memenuhi standar merupakan faktor kunci keberhasilan dari kekuatan organisasi, aturan teknis pelayanan dan implementasi BLUD yang belum lengkap merupakan faktor kunci keberhasilan dari kelemahan organisasi, adanya dukungan anggaran dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah merupakan faktor kunci keberhasilan dari peluang organisasi dan persepsi masyarakat terhadap pelayanan yang belum memuaskan merupakan faktor kunci keberhasilan dari ancaman organisasi. RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu berada pada posisi peta kekuatan organisasi di kuadran I (S-O), yang memiliki keunggulan kompetitif dan situasi yang menguntungkan atau mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif. Strategi pengembangan pelayanan kesehatan adalah dengan mengoptimalkan kekuatan kunci untuk memanfaatkan peluang kunci yaitu manfaatkan dukungan anggaran dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah untuk pengembangan pelayanan unggulan medik spesialistik melalui peningkatan Sumber Daya Manusia dan alat kesehatan menuju standar pelayanan rumah sakit kelas A pada tahun 2021, sehingga derajat kesehatan masyarakat di provinsi Bengkulu juga akan meningkat. Dengan derajat kesehatan yang meningkat ini memberikan pengaruh pada pencapaian target pembangunan bidang kesehatan di provinsi Bengkulu yang merupakan salah satu unsur penopang peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), disamping unsur pendidikan dan ekonomi. Ini adalah salah satu implikasi penelitian ini untuk pencapaian target pembangunan kesehatan di Provinsi Bengkulu. Kesimpulannya penelitian ini adalah hasil analisis SWOT menunjukkan RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu memiliki faktor kunci keberhasilan organisasi berupa kekuatan dan peluang yang menempatkan posisi penerapan strategi pengembangan secara agresif atau ekspansi. Strategi pengembangan pelayanan kesehatan yang tepat adalah mengembangan pelayanan medik dengan peningkatan jumlah dan kualitas tenaga medik spesialistik, alat kesehatan dan gedung pelayanan unggulan medik spesialistik menuju standar rumah sakit kelas A hingga tahun 2021, dengan prioritas kegiatan yaitu peningkatan dan pengembangan tempat tidur untuk VIP dan kelas I untuk instalasi rawat inap; peningkatan alat kesehatan dan sarana prasarana pelayanan medik spesialistik terutama untuk rawat jalan dan penunjang medik; standarisasi aturan teknis pelayanan dan implementasi BLUD meliputi standar pelayanan minimal, clinical pathway, remunerasi, tarif pelayanan, Dewan Pengawas dan Medical Staff Bylaws; Penunjukan konsultan keuangan untuk penyusunan laporan keuangan sesuai standar akuntansi; Audit kinerja keuangan dan audit kinerja mutu pelayanan berkala untuk meningkatkan indeks kepuasan masyarakat. Tingkat kepuasan terhadap layanan yang diberikan kepada masyarakat hendaknya dijasikan acuan dan motivasi bagi rumah sakit, karena pilihan fasilitas pelayanan di rumah sakit lain saat ini berkembang pesat melihat kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Selanjutnya melengkapi aturan teknis dan implementasi BLUD serta meningkatkan kinerja pelayanan dan kinerja keuangan adalah tuntutan dan harapan masyarakat pada RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu sebagai rumah sakit rujukan utama dalam pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional. Hasil penelitian ini semoga dapat dijadikan acuan atau referensi bagi manajemen dan peneliti selanjutnya terkait dengan analisa penyusunan perencanaan program dan kegiatan di rumah sakit.