STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI LEMPUK DURIAN DI KOTA BENGKULU
Main Authors: | Ningsih, Berta Utami, Asriani, Putri Suci, Suryanty, Melli |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/12369/1/Skripsi%20Berta%20Utami%20Ningsih%20%28E1D012100%29.pdf http://repository.unib.ac.id/12369/ |
Daftar Isi:
- Agroindustri lempuk durian di Kota Bengkulu merupakan salah satu industri pengolahan makanan yang berbahan baku buah durian. Proses produksi pembuatan lempuk durian di Kota Bengkulu masih menggunakan alat tradisional, lempuk durian termasuk industri kecil karena jumlah tenaga kerjanya yang sedikit dan masih menggunakan tenaga kerja keluarga. Usaha penjulan lempuk durian di Kota Bengkulu banyak tersebar di Kelurahaan Anggut Atas dan Anggut Bawah. Tujuan dari penelitian ini : Mengetahui tentang profil agroindustri lempuk durian di Kota Bengkulu, Mengidentifikasi faktor internal dan eksternal agroindustri lempuk durian di Kota Bengkulu, Mengetahui strategi alternatif pengembangan agroindustri lempuk durian di Kota Bengkulu, Untuk menentukan strategi terbaik pengembangan agroindustri lempuk. Setelah dilakukannya penelitihan faktor lingkungan yang mempengaruhi pengembangan Agroindustri Lempuk Durian di Kota Bengkulu adalah terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Fator internal yang ada pada agroindustri lempuk durian terdiri dari modal, produksi, SDM, dan Manajemen. Faktor eksternal pada agroindustri lempuk terdiri dari kondisi perekonomian, pelanggan, pesaing, sosial dan budaya, kebijakan pemerintah dan musim. Alternatif strategi yang diperoleh adalah 1) meningkatkan jumlah produksi lempuk dan pengembangan pasar dengan nilai TAS 24,487 (strategi SO), 2) memanfaatkan teknologi yang ada untuk efesinei produksi dengan nilai TAS 23,142 (strategi SO) 3) Peningkatan kualitas lempuk dan pelatihan tenagakerja trampil untuk peningkatan pamasaran produk secara global dengan harga lempuk yang bersaing dengan nilai TAS 24,276 (stretegi wo) 4) Optimalisasi kualitas SDM dengan nilai TAS 22,154 (strategi wo) 5) Keseragaman harga jual dengan peran serta pemerintah dalam pengawasaan dengan nilai TAS 22,549 (strategi st) 6) Melakukan pengolahan lempuk/produksi secara mobile dengan nilai TAS 24,017 (setrategi st) 7) Meningkatkan SDM untuk memaksimalkan produksi agar dapat memenuhi kebutuhan pasar dengan nilai TAS 22,798 (strategi wt) 8) Meningkatkan SDM untuk memaksimalkan produksi agar dapat terpenuhi produksi lempuk secara moblie dengan nilai TAS 21,499 (strategi wt). Dari hasil analisis QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) strategi terbaik yang dipilih adalah Meningkatkan jumlah produksi lempuk dan pengembangan pasar, karena diperoleh nilai TAS (Total Attractive Score) tertinggi yakni sebesar 24,487.