INTERAKSI ANTARA PEMILIK KAPAL DENGAN BURUH NELAYAN DALAM USAHA PENGELOLAAN HASIL PENANGKAPAN IKAN (Studi Kasus Pada Kegiatan Penangkapan Ikan Oleh Nelayan Di RT 12, Kampung Bahari, Kelurahan Sumber Jaya, Kota Bengkulu)

Main Authors: Rafika, Adri, Afrita, Desy, Yunilisiah, Yunilisiah
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/12292/1/SKRIPSI%20ADRI%20RAFIKA.pdf
http://repository.unib.ac.id/12292/
Daftar Isi:
  • Kondisi kemiskinan yang dialami buruh nelayan tidak lepas dari interaksi sosial terhadap pemilik kapal dalam usaha penangkapan ikan. Hal ini juga dialami oleh buruh nelayan di Kampung Bahari Kota Bengkulu. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang interaksi antara pemilik kapal dengan buruh nelayan dalam usaha pengelolaan hasil penangkapan ikan di Kampung Bahari Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah Observasi, Wawancara dan Studi Dokumentasi. Hasil penelitian dianalisis dengan teknik kualitatif. Hasil penelitian mendeskripsikan bentuk-bentuk interaksi sosial meliputi kerjasama (Cooperation), persaingan (Competition), pertentangan (Conflict). Kerjasama yang diterapkan lebih dominan dibandingkan dengan persaingan dan pertentangan. Kerjasama yang dilakukan oleh pemilik kapal dan buruh nelayan bersifat simbiosis mutualisme karena kerjasama ini terjadi atas dasar saling ketergantungan dan saling menguntungkan keduanya. Sehingga persaingan dan pertentangan dapat diatasi. Persaingan antara pemilik kapal dan buruh nelayan hanya terjadi dalam usaha menambah pendapatan. Begitu pula dengan pertentangan yang pernah terjadi yakni perbedaan pendapat mengenai strategi dan prinsip yang mereka miliki. Berdasarkan temuan ini, disarankan agar: a. Pemilik kapal memenuhi sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan buruh nelayan dalam usaha pengelolaan hasil penangkapan ikan. b. Buruh nelayan menambah kapasitas (Capacity Building) dengan mengikuti pelatihan-pelatihan terkait usaha penangkapan ikan, membuat perkumpulan/kelompok nelayan sebagai sarana informasi maupun penguatan kapasitas serta media advokasi bagi anggota yang ada di dalamnya, serta membuat usaha alternatif agar mampu memenuhi kebutuhan hidup. c. Pemerintah mengadakan pelatihan-pelatihan untuk menambah kapasitas (Capacity Building) untuk buruh nelayan dan pemilik kapal dalam usaha pengelolaan hasil penangkapan ikan, mengadakan program-program pemberdayaan yang dapat membantu meningkatkan pendapatan buruh nelayan, memfasilitasi adanya asuransi jiwa/JAMSOSTEK untuk buruh nelayan.