ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN PEMASARAN GAMBIR DI KECAMATAN SITELLU TALI URANG JEHE KABUPATEN PAKPAK BHARAT

Main Authors: Boangmanalu, Nina Kania, Bambang, Sumantri, Basuki, Sigit Priyono
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/12276/1/NINA%20KANIA%20BOANGMANALU%20%28SKRIPSI%29.pdf
http://repository.unib.ac.id/12276/
Daftar Isi:
  • Subsektor perkebunan merupakan penyumbang terbesar dalam sektor pertanian yaitu sebesar 89.17 dan setiap tahunnya mengalami peningkatan. Tanaman perkebunan yang saat ini juga memberikan devisa bagi negara adalah gambir. Gambir adalah salah satu komoditi perkebunan tradisional Indonesia yang dibudidiyakan sejak lama oleh masyarakat di berbagai daerah di Indonesia dan juga merupakan salah satu komoditas ekspor yang mampu memberikan sumbangan besar bagi PDRB daerah. Pakpak Bharat adalah satu kabupaten yang saat ini mengembangkan gambir sebagai komoditi unggulan daerah karena dilatarbelakangi oleh kecocokan lahan untuk gambir serta potensi gambir yang besar di daerah ini. Ketersediaan lahan untuk pengembangan tanaman Gambir di daerah ini juga masih memungkinkan untuk pengembangan tanaman Gambir (BPS, 2010). Banyaknya permintaan gambir dari luar negeri membuat prospek pemasaran gambir yang semakin luas dan menjanjikan. Hal ini tentunya harus diimbangi dengan produktivitas serta kualitas yang baik sehingga komoditi dapat diterima dipasar internasional dan jumlah komoditi yang cukup sehingga biaya ekspor dapat tertutupi. Selain itu, perlu adanya pemanfaatan lembaga-lembaga pemasaran serta jalur pemasaran yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan finansial usahatani gambir, sensitivitas usahatani serta saluran dan margin pemasaran gambir di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe Kabupaten Pakpak Bharat. Lokasi penelitian ini dilakukan secara Purposive (Sengaja) yaitu di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe Kabupaten Pakpak Bharat. Penelitian dilakukan dari Mei - juni 2016. Penentuan responden dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik Stratified Random Sampling yaitu dengan membagi petani kedalam 4 kelompok berdasarkan umur tanaman gambirnya. Jenis data yang digunakan adalah data primer yang meliputi wawancara langsung dengan petani menggunakan kuisioner dan pengamatan langsung dilapangan sedangkan data sekunder yaitu melalui kajian pustaka, literatur dari Lembaga dan Instansi yang terkait dengan permasalahan yang diteliti seperti kantor Camat Sitellu Tali Urang Jehe, Dinas Perkebunan/Pertanian, serta Badan Pusat Statistik kabupaten Pakpak Bharat serta penelitian – penelitian terdahulu yang ada kaitannya dengan penelitian ini .Untuk kelayakan finansial, Data yang dipakai merupakan aliran kas yang dirata-ratakan kemudian dipresent valuekan, kemudian dianalisis dengan kriteria investsasi Gross B/C Ratio, Net B/C Ratio, Profitability Ratio, Net Present Value (NPV) dan IRR. Kemudian akan dilakukan analsisis Sensitivitas pada kriteria investasi tersebut, untuk pemasaran dengan menggunakan analisis deskriptif yaitu dengan melakukan penelusuran dari petani sampai ke konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata total investasi yang dikeluarkan petani gambir adalah sebesar Rp.11.553.632 per hektar dan rata-rata total biaya operasional dan pemeliharaan yang dikeluarkan petani gambir selama sepuluh tahun yaitu Rp.141.643.790,5 perhektar. Sedangkan penerimaan yang diterima petani dengan melakukan usahatani selama 10 tahun yaitu Rp.256.040.000. Dari hasil analisis kelayakan yang dilakukan pada usahatani gambir di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe kabupaten Pakpak Bharat, usahatani gambir di daerah tersebut layak untuk diusahakan, dikembangkan dan dilaksanakan lebih lanjut, hal ini terlihat dari nilai Net Present value sebesar Rp.54.819.702,9 ; Internal Rate Return (IRR) sebesar 0,73 ; Gross (B/C) sebesar 1,90 ; Net (B/C) sebesar 3,45 dan nilai Profitability Ratio sebesar 12,27. Berdasarkan analisis sensitivitas, menunjukkan bahwa dengan perubahan harga input yaitu pupuk sebesar 5 % dan tingkat produksi turun 10 % maka usahatani tersebut masih layak untuk diusahakan. Namun jika harga output menurun sebesar 30 % maka usahatani gambir ini tidak layak lagi diusahakan atau bahkan akan mengakibatkan kerugian bagi petani itu sendiri.Hasil perhitungan margin pemasaran gambir di kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe Kabupaten Pakpak Bharat menjunjukkan bahwa perbedaan harga ditingkat petani/ produsen dan konsumen langsung yang ada di daerah kabupaten pakpak Bharat tidak terlalu tinggi karena saluran pemasaran nya singkat dan tidak melalui banyak pengantara.