ANALISIS TINGKAT KEMISKINAN DAN PROBABILITAS TERJADINYA KEMISKINAN RUMAH TANGGA PETANI KELAPA SAWIT NON PLASMA DI KABUPATEN MUKOMUKO
Main Authors: | Harismanto, Muhamad, Agus, Purwoko, Nyayu, Neti Arianti |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/12275/1/MUHAMAD%20HARISMANTO%20%28SKRIPSI%29.pdf http://repository.unib.ac.id/12275/ |
Daftar Isi:
- Salah satu tujuan pembangunan nasional adalah meningkatkan kinerja perekonomian agar mampu menciptakan lapangan kerja dan menata kehidupan yang layak bagi seluruh rakyat yang pada gilirannya akan mewujudkan kesejahteraan penduduk Indonesia. Salah satu sasaran pembangunan nasional adalah menurunkan tingkat kemiskinan. Kemiskinan merupakan salah satu penyakit dalam ekonomi, sehingga harus disembuhkan atau paling tidak dikurangi. Permasalahan kemiskinan memang merupakan permasalahan yang kompleks dan bersifat multidimensional.Oleh karena itu, upaya pengentasan kemiskinan harus dilakukan secara komprehensif, mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat, dan dilaksanakan secara terpadu (Nasirdkk, 2008). Kemiskinan ini dari tahun ketahun belum dapat diatasi apalagi di daerah–daerah pedesaan, yang kebanyakan masyarakatnya adalah masyarakat yang berpendapatan rendah, tingkat pendidikan yang kurang dan banyaknya penganguran atau lapangan pekerjaan yang tidak memadai. Sehingga dengan adanya keadaan seperti itu, masyarakat hanya mampu mengelola alam menjadi lahan-lahan pertanian demi mencukupi kebutuhan keluarganya. Maka dari itu pekerjaan masyarakat yang ada di Pedesaan sangat bergantung di sector pertanian. Lokasi penelitian ini dipilih secara sengaja (purposive) di dua kecamatan yang ada di Kabupaten Mukomuko yaitu Kecamatan Ipuh dan Kecamatan Air Rami. Fokus pengamatan yaitu: rumah tangga petani kelapa sawit non plasma (tidak bermitra kerja). Menurut Amirin (2009) purposive adalah suatu teknik penentuan lokasi penelitian secara sengaja berdasarkan atas pertimbangan – pertimbangan tertentu. Pemilihan lokasi penelitian ini didasarkan atas pertimbangan (1) kecamatan yang dipilih merupakan kecamatan yang memiliki petani kelapa sawit non plasma (tidak memiliki mitra kerja) dan masuk wilayah Kabupaten Mukomuko ; (2) komoditi utama yang dibudidayakan di dua kecamatan tersebut adalah kelapa sawit, dan (3) belum pernah dilakukan penelitian menyangkut tingkat kemiskinan dan probabilitas terjadinya kemiskinan rumah tangga petani kelapa sawit non plasma di dua kecamatan yang ada di Kabupaten Mukomuko tersebut. Teknik sampling yang digunakan oleh peneliti adalah purposive sampling dari kedua kecamatan. Responden yang dipilih peneliti sebanyak 90 rumah tangga petani kelapa sawit non plasma yang tersebar di dua kecamatan yaitu Kecamatan Ipuh dan Kecamatan Air Rami, pada Kecamatan Ipuh terdapat 31 responden yang di rekomendasikan oleh Ketua Kelompok tani dan untuk Kecamatan Air rami di peroleh 59 petani kelapa sawit non plasma dengan pertimbangan dan keriteria informan-informan tersebut sama seperti informan pertamasehingga terjadi sinkronisasi dan validasi data yang tepat. Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan berupa data primer dan data skunder. Dalam menguji tingkat kemiskinan rumah tangga petani kelapa sawit non plasma digunakan analisis deskriptif dengan menggunakan indikator garis kemiskinan Bank Dunia (2007). Sedangkan dalam menguji faktor-faktor yang mempengaruhi probabilitas terjadinya kemiskinan rumah tangga petani kelapa sawit non plasma di Kabupaten Mukomuko digunakan model binary choice atau model probabilitas linier dalam bentuk logit. binary choice dari individu ke-i dinyatakan dalam bentuk peubah acak ke-i yang memiliki nilai 1, jika salah satu alternatif pilihan diambil dan nilai 0 bila alternatif pilihan lain yang diambil. Berdasarkan data yang diperoleh dan analisis yang dilakukan, tingkat kemiskinan rumah tangga petani kelapa sawit non plasma di Kabupaten Mukomuko berdasarkan indikator garis kemiskinan menurut Bank Dunia (2007), terdapat 36 rumah tangga petani atau 40% dari responden digolongkan miskin, sedangkan 54 rumah tangga petani atau 60% responden digolongkan tidak miskin. Sedangkan untuk data analisis faktor-faktor yang mempengaruhi probabilitas terjadinya kemiskinan rumah tangga petani kelapa sawit non plasma di Kabupaten Mukomuko, diperoleh hasil bahwa faktor yang mempengaruhi probabilitas terjadinya kemiskinan rumah tangga petani kelapa sawit non plasma di Kabupaten Mukomuko adalah luas lahan dengan arah pengaruh negatif dan jumlah tanggungan keluarga dengan arah pengaruh positif, sedangkan faktor lama pendidikan formal, umur dan ada atau tidaknya pekerjaan sampingan tidak berpengaruh nyata terhadap probabilitas terjadinya kemiskinan rumah tangga petani kelapa sawit non plasma di Kabupaten Mukomuko.