PERSEPSI KARYAWAN TENTANG PELATIHAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA DI TINGKAT INTERNAL PERUSAHAAN (STUDI KASUS: PT. BUKIT ANGKASA MAKMUR, BENGKULU)

Main Authors: Machmudan, Machmudan, Bambang, Sumantri, Indra, Cahyadinata
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/12265/1/MACHMUDAN%20%28SKRIPSI%29.pdf
http://repository.unib.ac.id/12265/
Daftar Isi:
  • PT. Bukit Angkasa Makmur merupakan salah satu pelaku industri pengolahan crumb rubber dengan produk SIR 20. Perusahaan memiliki karyawan dengan berbagai latar belakang berbeda, sehingga pengelolaan sumber daya manusia memiliki tantangan yang lebih komprehensif. Pihak manajemen dituntut lebih inovatif dalam mengelola sumber daya manusia, untuk menjawab tantangan tersebut maka salah satu strategi yang dilakukan perusahaan yaitu menyelenggarakan pelatihan. Pelatihan bermaksud untuk mengatasi kesenjangan keterampilan karyawan saat ini dengan keterampilan yang diinginkan perusahaan. Untuk mengetahui sejauhmana keberhasilan pelatihan, maka perlu diketahui persepsi dari karyawan sebagai peserta pelatihan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik karyawan peserta pelatihan internal yang telah dilaksanakan perusahaan, menganalisis persepsi karyawan terhadap jenis-jenis pelatihan di tingkat internal yang diikutinya, dan menganalisis hubungan antara karakteristik karyawan dengan persepsi karyawan terhadap jenis-jenis pelatihan di tingkat internal yang diikutinya. Pengumpulan data melalui data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara dan penyebaran kuesioner. Sedangkan data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan dan berbagai laporan perusahaan. Pemilihan responden dilakukan dengan mengambil seluruh sampel atau secara sensus, yaitu semua karyawan yang telah mengikuti pelatihan di tingkat internal dalam periode lima tahun terakhir. Persepsi karyawan terhadap jenis-jenis pelatihan di tingkat internal perusahaan dianalisis berdasarkan indikator-indikator pelatihan: program pelatihan, metode pelatihan, instruktur/pelatih, fasilitas pelatihan, kebutuhan akan pelatihan, waktu pelatihan, materi pelatihan dan manfaat pelatihan. Untuk menganalisis hubungan antara karakteristik karyawan dengan persepsi karyawan terhadap jenis-jenis pelatihan di tingkat internal digunakan uji korelasi spearman. Selain itu, uji t juga diperlukan untuk memutuskan apakah hipotesis diterima atau ditolak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik karyawan peserta pelatihan di tingkat internal mayoritas memiliki usia 35-44 tahun dengan persentase sebesar 61,9 persen, pendidikan terakhir tergolong sedang (SMP) sebesar 64,3 persen, dan masa kerja tergolong rendah (1-12 tahun) dan sedang (13-24 tahun) dengan persentase yang sama yaitu 47,6 persen. Persepsi karyawan terhadap jenis-jenis pelatihan ditingkat internal sebagian besar tergolong sangat baik. Namun, persepsi karyawan terhadap materi pelatihan dasar-dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) memiliki rataan skor sebesar 3,39 dan berada pada kategori cukup. Dari hasil analisis korelasi spearman antara usia dengan persepsi karyawan terhadap jenis-jenis pelatihan di tingkat internal memiliki hubungan yang negatif dengan nilai koefisien korelasi (rs) sebesar -0,312. Artinya, semakin tua usia karyawan maka semakin rendah persepsinya terhadap jenis-jenis pelatihan di tingkat internal yang diikutinya. Sedangkan hubungan antara pendidikan terakhir, masa kerja dengan persepsi karyawan terhadap jenis-jenis pelatihan di tingkat internal memiliki hubungan positif dengan nilai koefisien korelasi (rs) masing-masing sebesar 0,334 dan 0,410. Artinya, semakin tinggi pendidikan terakhir, masa kerja karyawan maka semakin tinggi pula persepsinya terhadap jenis-jenis pelatihan di tingkat internal yang diikutinya.