KETIDAKSETARAAN GENDER BIOGRAFI PRINCESS KARYA JEAN P. SASSON

Main Authors: Saputra, Ade Bayu, Sarwono, Sarwit, Yulistio, Didi
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/12193/1/TESIS_ADE%20BAYU%20SAPUTRA_A2A014101.pdf
http://repository.unib.ac.id/12193/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fenomena ketidaksetaraan gender yang terdapat dalam biografi Princess karya Jean P. Sasson. Peneitian ini menggunakan metode deskriptif analisis. Data dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang berupa fakta-fakta tekstual, yaitu kutipan-kutipan dalam biografi Princess karya Jean P. Sasson yang menunjukkan fenomena ketidaksetaraan gender. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah biografi Princess karya Jean P. Sason terbitan tahun 2004 yang diterbitkan oleh Ramala Books. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi. Instrumen yang digunakan adalah alat bantu berupa kartu data, dengan peneliti sebagai penafsir data. Sedangkan teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan tahapan analisis data model Miles dan Huberman, dengan langkah-langkah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biografi Princess karya Jean P. Sasson memiliki wujud fenomena ketidaksetaraan gender dalam beberapa domain, yaitu domain domestik, politik, dan domain hukum yang termanifestasikan dalam berbagai bentuk ketidakadilan, yaitu marginalisasi, subordinasi, stereotip, dan kekerasan. Wujud ketidaksetaraan gender dalam domain domestik, meliputi1) laki-laki memiliki hak absolut terhadap istri dan anak-anak perempuannya; (2) nilai kelahiran anak masih diukur dengan ada tidaknya organ laki-laki; (3) kaum lakilaki selalu mengabaikan dan merendahkan kaum perempuan; (4) pendidikan anak laki-laki lebih diutamakan; dan (5) perempuan hanya ditugaskan mengurus masalah dalam rumah tangga. Domain politik meliputi (1) setiap warga negara laki-laki mendapatkan jaminan kesejahteraan; dan (2) perempuan tidak memiliki tempat untuk menyampaikan pendapatnya. Pendapat perempuan jarang didengarkan, perempuan hanya bertugas menjalankankan hasil keputusan lakilaki. Sedangkan domain hukum yaitu (1) penghormatan pada laki-laki yang mengeksekusi istri atau anak perempuannya; (2) kewajiban perempuan untuk menjaga keperawanannya; (3) kebebasan mutlak bagi laki-laki untuk berpoligami; (4) perempuan saudi dilarang bergaul dengan laki-laki non muslim; dan (5) hukuman mati bagi perempuan jika melakukan perbuatan zina. Setelah melakukan analisis gender pada biografi Princess karya Jean P. Sasson. Peneliti mengharapakan agar penelitian terhadap biografi Princess ini mampu menambah wawasan pembaca dalam pemahaman terhadap konsep kesetaraan gender. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi lanjutan bagi peneliti lain untuk mengkaji sebuah kajian feminisme. Kata kunci: Ketidaksetaraan Gender, Biography, Princess