ANALISIS MITIGASI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN TANJUNG AGUNG KOTA BENGKULU

Main Authors: Kusliana, Fatmi, Kartika, Titiek, Budiyono, Budiyono
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/12159/1/SKRIPSI%20LENGKAP%20FATMI%20KUSLIANA%20%28D1D010048%29.pdf
http://repository.unib.ac.id/12159/
Daftar Isi:
  • Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Kota Bengkulu merupakan daerah yang rawan bencana, terutama banjir. Salah satu daerah yang sering terdampak banjir adalah Kelurahan Tanjung Agung Kota Bengkulu. Maka dari itu penelitian ilmiah ini berjudul Analisis Mitigasi Bencana Banjir Di Kelurahan Tanjung Agung Kota Bengkulu. Banjir yang terjadi di Tanjung Agung merupakan banjir yang sifatnya rutin setiap tahun terutama pada saat musim penghujan dengan tipe banjir lebih kepada genangan. Sehingga bagi masyarakat banjir merupakan hal yang sudah biasa dan tidak terlalu mengkhawatirkan karena tidak menimbulkan korban jiwa. Hal ini dikarenakan masyarakat sudah memahami tentang mitigasi bencana, terutama mitigasi bencana banjir. Adapun mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Selain memahami tentang mitigasi bencana, perlu juga adanya Rancangan Tata Ruang Wilayah agar lingkungan menjadi lebih baik dan tertata dengan rapi. Aspek yang digunakan adalah pemahaman, sikap, pembangunan, fasilitas, dan peran pemerintah. Dari hasil penelitian, penulis menyimpulkan Analisis Mitigasi Bencana Banjir Di Kelurahan Tanjung Agung Kota Bengkulu belum efektif. Hal ini dibuktikan bahwa masih seringnya terjadii bencana banjir pada saat musim penghujan tiba. Hal ini disebabkan belum adanya tanggul penahan banjir yang dibangun oleh Pemerintah. Perlu adanya kerjasama antara masyarakat sekitar dan pemerintah agar lingkungan menjadi bersih, sehingga tidak menimbulkan bencana banjir dikemudian hari. Dalam hal ini metode yang digunakan adalah moteode deskriptif kualitatif yaitu menggunakan data-data yang berasal dari observasi, dokumentasi, wawancara dengan menunjuk sampel sebanyak 30 responden. Teknik yang digunakan untuk dalam pengambilan sampel adalah purposive sampling yaitu terdapat maksud dan tujuan tertentu yang dianggap dapat mewakili populasi secara keseluruhan.