PERBEDAAN KADAR UREUM DARAH SEBELUM DAN SETELAH HEMODIALISIS PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU

Main Author: Zulfa Hanifah, Dhia
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/12108/1/PERBEDAAN%20KADAR%20UREUM%20DARAH%20SEBELUM%20DAN%20SETELAH%20HEMODIALISIS%20PADA%20PASIEN%20GAGAL%20GINJAL%20KRONIK%20%20DI%20.pdf
http://repository.unib.ac.id/12108/
Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Hemodialisis adalah terapi pengganti fungsi ginjal dalam mengekskresikan zat racun seperti ureum. Peningkatan kadar ureum darah dapat menyebabkan terjadinya komplikasi toksisitas uremia. Kadar ureum darah penderita gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis perlu diperiksa secara berkala untuk mengetahui keadaan uremia pasien dan keberhasilan terapi hemodialisis yang diberikan kepada pasien. Hal ini juga didukung belum pernah dilakukan pemeriksaan kadar ureum pasien sebelum dan setelah terapi hemodialisis. Metode: Desain penelitian ini adalah penelitian pre-post test kuasi eksperimental. Penelitian menggunakan sampel yang diambil dengan metode concecutive sampling pada semua pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu bulan Desember 2015-Januari 2016. Kriteria sampel adalah pasien yang melakukan hemodialisis, patuh menjalani hemodialisis, bersedia menjadi sampel dan mampu berkomunikasi dengan baik. Data ureum darah diperiksa menggunakan alat automatic Architectplus c4000 (Abbott) clinical chemistry analyzer. Data adekuasi terapi dinilai berdasarkan rumus URR. Analisis hubungan antara dua variabel numerik dengan uji t berpasangan. Hasil Penelitian: rerata kadar ureum darah sebelum hemodialisis adalah 73,84±22,302 mg/dL dan setelah hemodialisis adalah 20,78±9,932 mg/dL dengan nilai p = 0,000. Rerata nilai adekuasi terapi 72,72±7,322 %. Kesimpulan: Berdasarkan dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kadar ureum darah sebelum dan setelah hemodialisis pada pasien gagal ginjal kronik di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Kata kunci: kadar ureum darah, hemodialisis, gagal ginjal kronik