HUBUNGAN CURAH HUJAN, SUHU UDARA DAN KECEPATAN ANGIN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KOTA BENGKULU TAHUN 2009-2014
Main Author: | Gunawan Sihombing, Chandra |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/12038/1/Skripsi%20CHANDRA%20GUNAWAN%20SIHOMBING%20-%20Copy.pdf http://repository.unib.ac.id/12038/ |
Daftar Isi:
- Chandra Gunawan Sihombing, H1A011048, 2016. Hubungan Curah Hujan, Suhu Udara dan Kecepatan Angin dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kota Bengkulu Tahun 2009-2014. Skripsi. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Bengkulu, Bengkulu. Latar Belakang: Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue (DENV 1,2,3,dan 4) yang menular melalui gigitan nyamuk Aedes. Wabah DBD dalam penularan dan penyebaranya dipengaruhi oleh faktor iklim seperti curah hujan, suhu udara dan kecepatan angin yang berpengaruh terhadap vektor DBD. Kota Bengkulu merupakan daerah endemis penyakit DBD akan tetapi, penelitian yang mencari hubungan kejadian DBD dengan variabel iklim belum ada hingga penulis melakukan penelitian. Oleh karena itu perlu mengetahui hubungan faktor iklim dengan kejadian DBD di Kota Bengkulu guna pencegahan dan peringatan DBD yang lebih baik di Kota Bengkulu. Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional analitik menggunakan desain studi menurut waktu. Jenis data yang diambil dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data berasal dari Dinas Kesehatan Kota Bengkulu untuk data kasus DBD di kota Kota Bengkulu tahun 2009-2014 dan Stasiun BMKG Pulau Baii Bengkulu untuk data iklim di Kota Bengkulu tahun 2009-2014. Data tersebut dilakukan analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji korelasi dan regresi linier sederhana. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan pola kecenderungan peningkatan dan penurunan kasus DBD dan kondisi iklim di Kota Bengkulu tahun 2009-2014 secara umum sama setiap tahunnya. Hasil analisis bivariat menunjukkan kekuatan hubungan variabel iklim yang tidak bermakna terhadap kasus DBD. Curah hujan (r = -0,107; p = 0,372) Suhu udara (r = 0,041; p = 0,733), kecepatan angin (r = 0,087; p= 0,470). Simpulan: Disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara curah hujan dengan kasus DBD di Kota Bengkulu tahun 2009-2014. Tidak terdapat hubungan antara suhu udara dan kecepatan angin terhadap kasus DBD di Kota Bengkulu tahun 2009-2014. Disarankan bagi masyarakat Kota Bengkulu agar terlibat secara mandiri dalam mencegah dan memberantas penyakit DBD. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan lebih banyak seperti variabel iklim dan variabel prilaku manusia. Kata kunci: Iklim, DBD , Ekologi