ANALISIS MASA TUNGGU MENDAPATKAN PEKERJAAN LULUSAN S1 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BENGKULU
Main Authors: | Hardiyanti, Siti, Armelly, Armelly |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/12024/1/skripsi%20pdf.pdf http://repository.unib.ac.id/12024/ |
Daftar Isi:
- Pengangguran akan menurunkan produktivitas dan pendapatan masyarakat yang pada akhirnya akan menimbulkan berbagai masalah dalam pembangunan ekonomi, dan juga dalam bidang sosial masyarakat. Tingkat pengangguran disebabkan karena ketidak seimbangan pertumbuhan angkatan kerja dan penciptaan kesempatan kerja. Pengangguran yang terjadi di Kota Bengkulu disebabkan banyaknya jumlah pencari kerja pada lulusan SMA dan Universitas, sementara itu pencari kerja lulusan Diploma dan Sarjana lebih besar jumlahnya dibandingkan dengan lulusan SMA. Sulitnya memperoleh pekerjaan disektor formal dan informal menyebabkan semakin tingginya tingkat pengangguran terdidik khususnya pada lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unib. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat gaji, umur dan networking terhadap masa tunggu mendapatkan pekerjaan lulusan S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unib. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer melalui penyebaran kuisioner dan wawancara dengan jumlah responden 40 orang. Penelitian ini menggunakan alat analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, variabel gaji atau penghasilan itu sangat penting dalam masa tunggu mendapatkan pekerjaan karena adanya keinginan seseorang dengan upah yang tinggi untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup yang semakin tinggi, sehingga mereka rela menunggu lebih lama demi mendapatkan gaji antara 1.000.000-1.490.000 sebesar 15%. Sedangkan umur masa tunggu kerja lulusan mayoritas berada pada umur 22 tahun sebesar 25%, dan ternyata menurut lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bengkulu variabel umur itu penting dalam masa tunggu mendapatkan pekerjaan, karena beberapa perusahaan terkadang mensyaratkan umur dalam menerima karyawannya dengan kata lain mempunyai batasan umur tertentu. Kemudian variabel jaringan kerja /networking mayoritas berada pada jumlah 6-8 jaringan kerja dengan kategori jaringan kerja banyak sebesar 17,5%. Dan ternyata menurut lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bengkulu jaringan kerja/networking itu sangat penting dalam masa tunggu mendapatkan pekerjaan, karena dengan adanya networking/jaringan kerja yang ada dapat membantu pencari kerja dalam mendapatkan pekerjaan lebih cepat dan peluang seseorang untuk diterima dan bekerja di instansi tersebut semakin besar. Kata Kunci: Masa Tunggu mendapatkan pekerjaan, tingkat gaji, umur, networking.