PENGARUH TINGKAT PENGANGGURAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI BENGKULU (TAHUN 2010-2013)

Main Authors: Fariyanto, Gustin, Izharudin, Izharudin
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/11986/1/Skripsi%20Gustin%20Fariyanto.pdf
http://repository.unib.ac.id/11986/
Daftar Isi:
  • Kemiskinan merupakan fenomena sosial dan ekonomi yang tidak hanya dialami oleh negara-negara yang sedang berkembang tetapi juga terjadi di negara yang sudah mempunyai kemapanan di bidang ekonomi. Hal ini tercermin dari konferensi tingkat dunia yang berhasil menggelar Deklarasi dan Program Aksi untuk Pembangunan Sosial (World Summit in Social Development) di Copenhagen pada tahun 1995 yang menyatakan bahwa salah satu fenomena sosial ekonomi yang di pandang perlu penanganan dan menjadi agenda tinggi tingkat dunia adalah kemiskinan dan pengangguran. Salah satu sebab kemiskinan adalah karena kurangnya pendapatan dan aset (lack of income and assets) untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, perumahan dan tingkat kesehatan dan pendidikan yang dapat diterima (acceptable). Di Indonesia kemiskinan menjadi masalah yang terjadi hampir di semua daerah. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Tahun 2015 sebanyak 28,59 juta orang atau 11,22% dari jumlah penduduk Indonesia. Sedangkan jumlah penduduk miskin di Provinsi Bengkulu yang pada Maret 2016 tercatat sebanyak 328.610 orang atau sebesar 17,32% yang tersebar di 10 Kabupaten/Kota. Di Pulau Sumatera, Provinsi Bengkulu menempati urutan kedua Provinsi termiskin setela Provinsi Aceh. Ada banyak Faktor yang mempengaruhi kemiskinan, salah satunya adalah pengangguran. Jumlah pengangguran erat kaitannya dengan kemiskinan di Indonesia yang penduduknya memiliki ketergantungan yang sangat besar atas pendapatan gaji atau upah yang diperoleh saat ini. Tingkat penyerapan tenaga kerja dari penduduk usia kerja yang sangat rendah merupakan salah satu faktor yang menyebabkan tingkat pengangguran semakin meningkat. Faktor lain yang dapat mempengaruhi kemiskinan adalah pendidikan. Distribusi pendidikan yang tidak merata adalah sumber penting lain dari kemiskinan dan ketidaksetaraan. Kesenjangan pendidikan diukur sebagai pencapaian pendidikan yang membuat kontribusi besar terhadap ketimpangan pendapatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat pengangguran dan kemiskinan terhadap kemiskinan di Provinsi Bengkulu. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian eksplanatori yang menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif sedangkan jenis data yang digunakan adalah data skunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu. Penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel (Pooled Data) yang diolah dengan menggunakan Program Eviews 9.0. Analisis data panel dalam penelitian ini merupakan gabungan atau kombinasi antara data times series selama 4 tahun terakhir yang mewakili data dari tahun 2010-2013 dan data cross section dengan jumlah 10 data yang mewakili kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu. Permodelan dengan menggunakan teknik regresi data panel dapat dilakukan dengan tiga pendekatan yaitu metode common effect, metode fixed effect, dan metode random effect. Untuk memilih permodelan regresi data panel dilakukan estimasi model regresi dengan melakukan Uji Chow dan Uji Hausman. Hasil penelitian menunjukan bahwa model yang tepat digunakan dalam penelitian ini adalah model random effect. Sedangkan pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa tahapan yaitu uji statistik F (uji-f), uji hipotesis T (uji-t) dan koefisien determinasi (R 2 ). Sesuai dengan estimasi uji F dan uji T dalam penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh variabel independent secara simultan atau bersama-sama memiliki pengaruh terhadap variabel dependent. Hasil regresi dalam penelitian ini menunjukan bahwa pada pengangguran memiliki nilai koefisien sebesar 4,203050 dengan nilai probability sebesar 0,0046 dan tingkat keyakinan α sebesar 0,05 sedangkan pendidikan memiliki nilai koefisien sebesar -1,115481 dengan nilai probability sebesar 0,0069 dan tingkat keyakinan α sebesar 0,05. Hal ini menunjukan bahwa pengangguran dan pendidikan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemiskinan di Provinsi Bengkulu. Pengangguran dan kemiskinan merupakan masalah yang terjadi hampir di seluruh daerah, tidak hanya terjadi di Provinsi Bengkulu tetapi sudah menjadi masalah utama di dalam negeri maupun di luar negeri baik di negara berkembang maupun di negara maju sekalipun. Selain itu pendidikan juga memegang peranan penting, karena pendidikan dapat memberikan kemampuan untuk berkembang melalui penguasaan ilmu dan keterampilan sehingga pendidikan memiliki dampak positif yang kuat untuk mengurangi kemiskinan. Hal ini harus menjadi prioritas utama pemerintah dan masyarakat untuk bekerja sama mengurangi pengangguran dan kemiskinan. Untuk mengurangi angka pengangguran dibutuhkan ketersediaan lapangan pekerjaan yang mampu menyerap pengangguran dan sumber daya manusia yang berkualitas khususnya di Provinsi Bengkulu. Jika angka pengangguran sudah berkurang maka otomatis tingkat kemiskinan akan mengalami penurunan. Kata kunci: Pengangguran, Pendidikan, Kemiskinan, Provinsi Bengkulu, Eviews 9.0.