ANALISIS PERBEDAAN KESEHATAN BANK UMUM KONVENSIONAL DAN BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA (Studi Kasus Pada Bank Yang Menggunakan Dual Banking System Yang Terdaftar Di BEI)

Main Authors: Fauzi Harmansah, Zul, S Kananlua, Paulus
Format: Thesis NonPeerReviewed Archive
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/11965/1/skripsi%20perbedaan%20kesehatan%20bank%20umum%20konvensional%20dan%20bank%20.pdf
http://repository.unib.ac.id/11965/
Daftar Isi:
  • Kondisi perekonomian dunia yang terus berubah saat ini membuat semakin banyak perusahaan terus muncul dan berkembang dari berbagai jenis bidang usaha. Dari masing-masing jenis usaha tersebut, perusahaan-perusahaan terus bersaing untuk tetap bertahan dan tetap menujukkan kualitas yang terbaik bagi konsumennya, salah satu perusahaan yang sangat dituntut untuk mempertahankan kualitasnya yaitu perusahaan yang bergerak dibidang perbankan. Untuk adapat bertahan hidup dan bersaing tentunya bank harus menjaga kesehatan keuangannya. sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor : 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 kepada semua bank umum di Indonesia Penilaian Tingkat Kesehatan Bank mencakup penilaian terhadap faktor permodalan (capital), kualitas aset (asset quality), manajemen (management), rentabilitas (earning), likuiditas (liquidity), dan sensitivitas terhadap risiko pasar (sensitivity to market risk). Dalam penelitian ini tidak dimasukkan faktor sensitivitas terhadap resiko pasar (Sensitivity to market risk) dikarenakan keterbatasan data yang ada. Datadata yang berhubungan dengan Sensitivity terhadap resiko pasar ini cendurng tidak dipublikasikan oleh bank dan lebih bersifat internal perusahaan. Saat ini cukup banyak bank konvensional yang telah mendirikan atau membuka cabang yang bersifat syariah atau bank umum yang melakukan kegiatan (dual banking system). Sebagai contoh, Bank Mandiri kini membuka Bank Syariah Mandiri sebagai bank yang menjalankan usahanya dengan berlandaskan pada prinsip syariah. Penelitian ini dilakukan pada sampel bank umum yang terdaftar pada bursa efek indonesia yang melakukan dual bangking system. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kesehatan antara bank umum konvensional dan bank umum syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan metode CAMEL (capital (CAR), Asset (KAP), Manajemen (NPM), Earning (ROA) dan liquidity (LDR)). Penelitian ini dilakukan selama lima tahun yaitu dari tahun 2011 sampai 2015, data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder, Pengumpulan data sekunder yang berupa laporan keuangan tahunan masing – masing Bank yang diperoleh dari website masing-masing bank yang diolah menggunakan program SPSS Persi 16, uji beda yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji beda mean Paired Sample T-Test. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan kesehatan bank yang diukur dengan menggunakan rasio NPM, ROA, dan LDR antara bank umum konvensional dan bank umum syariah dan pada rasio CAR dan KAP tidak ada perbedaan. NPM menunjukkan nilai probabilitas sabesar 0,000 lebih kecil dari nilai α = 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima artinya terdapat perbedaan kesehatan antara bank umum konvensional dan bank umum syariah. ROA menunjukkan nilai probabilitas sabesar 0,000 lebih kecil dari nilai α = 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima artinya terdapat perbedaan kesehatan antara bank umum konvensional dan bank umum syariah. Dan pada rasio LDR menunjukkan nilai probabilitas 0,000 lebih kecil dari nilai α = 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima artinya terdapat perbedaan kesehatan antara bank umum konvensional dan bank umum syariah. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa bank umum konvensional lebih sehat dibandingkan dengan bank umum syariah. Kata Kunci: kesehatan bank, capital (CAR), Asset (KAP), Manajemen (NPM), Earning (ROA) dan liquidity (LDR)