ISOLASI LEKTIN BIJI KABAU (ARCHIDENDRON MICROCARPUM) DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SERTA IMPLEMENTASINYA SEBAGAI MODUL PEMBELAJARAN KOBA
Main Authors: | Sari, Meirita, Agus, Sundaryono, Aceng, Ruyani, Zamzailli, Zamzailli |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed Archive |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Program Pascasarjana Pendidikan IPA FKIP UNIB
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/11702/1/Jurnal-PENDIPA-Vol-2-No-3-Cetak.pdf http://repository.unib.ac.id/11702/ |
Daftar Isi:
- Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berat molekul relatif dan aktivitas antibakteri lektin biji kabau (Archidendron microcarpum) serta mengetahui peningkatan hasil pembelajaran KOBA menggunakan modul lektin sebagai antibakteri. Lektin yang telah di isolasi dari biji kabau diuji pada bakteri Shigella dysenteriae, Escherichia coli, Staphylococcus aureus dan Bacilus subtilis menggunakan metode difusi (sumuran). Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pengaruh tiap variasi konsentrasi lektin terhadap luasnya diameter daya hambat (DDH). Konsentrasi yang paling efektif untuk bakteri B. subtilis sebesar 2132 mg/L dengan kategori kekuatan antibakteri yang tergolong sangat kuat, S. aureus dan E. coli sebesar 533mg/L dengan kategori kuat, serta S. dysenteriae sebesar 2132 mg/L dengan kategori kuat. Dari hasil penelitian terlihat bahwa lektin dari biji kabau lebih efektif terhadap bakteri gram positif dibandingkan gram negatif (B. subtilis > S. aureus > E. coli > S. dysenteriae). Berdasarkan profil elektroforesis protein menggunakan sodium dodecyl sulfate (SDS) dan pewarnaan coomassie briliant blue (CBB), 3 pita protein ditemukan pada berat molekul 37,36285; 159,6394; 204,767 KDa. Hasil pembelajaran KOBA dengan menggunakan modul sebagai sumber belajar menunjukkan adanya peningkatan yang ditandai dengan adanya perbedaan secara signifikan antara nilai rata-rata posttest mahasiswa (81,1) terhadap rata-rata nilai pretest mahasiswa (50,7) dan KKM.