KINERJA PROTOTIPE PENGERING ENERGI SURYA MODEL YSDUNIB12 DALAM MENGERINGKAN SINGKONG
Main Authors: | Silvia, Evanila, Yuwana, Yuwana |
---|---|
Format: | BookSection PeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Fakultas Pertanian UNIB
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unib.ac.id/1076/1/2-KINERJA%20PROTOTIPE.PDF http://repository.unib.ac.id/1076/ |
Daftar Isi:
- Penelitian bertujuan untuk mengetahui kinerja prototipe pengering model YSD-UNIB12 dalam mengeringkan singkong. Penelitian dilakukan selama 27 jam waktu pengeringan efektif dengan mengamati penurunan kadar air sampel. Kadar air dianalisa dengan metode gravimetri. Konstansta laju penurunan kadar air ditentukan dengan regresi eksponensial. Pengamatan suhu dan kelembaban relatif udara (luar dan dalam ruang pengering) dilakukan selama 16 jam waktu pengeringan efektif dan pada akhir proses pengeringan dilakukan pengamatan warna sampel. Hasil uji coba prototipe menunjukkan pengering energi surya tipe YSD-UNIB12 mampu menurunkan kadar air singkong lebih cepat dari penjemuran tradisional. Laju pengeringan singkong dengan pengering adalah KA = 79,106e pg -0.056t , sedangkan laju dengan penjemuran adalah KA pj = 73,241e -0.035t . Untuk mencapai kadar air gaplek sesuai SNI 01-2905-1992 (dibawah 14%) maka dibutuhkan waktu pengeringan efektif masing-masing 31 jam untuk pengering dan 47,4 jam untuk penjemuran. Perbedaan laju pengeringan disebabkan karena selama pengeringan adanya perbedaan suhu dan kelembaban udara di dalam ruang pengering dan luar. Suhu ruang pengering selalu lebih tinggi (rata-rata 43,4 o C) dibandingkan suhu udara luar (rata-rata 31,8 o C). Kelembaban relatif ruang pengering selalu lebih rendah (rata-rata 42,8%) dibandingkan kelembaban relatif udara luar (rata-rata 70,8%). Hal ini menunjukkan bahwa pengering mampu menghasilkan udara panas dan kering yang cukup signifikan sehingga dapat mempercepat proses pengeringan. Dari aspek luasan yang diperlukan, pengering hanya membutuhkan luasan satu per dua koma empat dibanding dengan luasan yang dibutuhkan oleh penjemuran tradisional. Selain itu warna gaplek hasil pengeringan tidak menunjukkan terjadinya browning.