ANALISIS KETERKAITAN ANTAR KELOMPOK BARANG DAN JASA PEMBENTUK INFLASI DI PROVINSI BENGKULU

Main Authors: Sahranudin, Sahranudin, Retno , Agustina Ekaputri, Handoko , Hadiyanto
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.unib.ac.id/10739/1/IV%2CV%2CLAMP%2CIII-14-sah-FE.pdf
http://repository.unib.ac.id/10739/1/I%2CII%2CIII%2CIII-14-sah-FE.pdf
http://repository.unib.ac.id/10739/
Daftar Isi:
  • Inflasi merupakan suatu ukuran kemampuan masyarakat terhadap daya beli pada komoditas barang dan jasa, peranan tim pengendali inflasi daerah (TPID) sangat dibutuhkan dalam memonitor pergerakan harga suatu komoditas barang dan jasa. Inflasi provinsi Bengkulu yang diwakili oleh kota Bengkulu beberapa kali tercatat sebagai kota dengan tingkat inflasi diatas rata-rata inflasi nasional. Dengan tingkat inflasi yang tinggi maka akan berdampak pada kemampuan daya beli masyarakat di suatu daerah. Penelitian ini berjudul “ Analisis Kerkaitan Antar Kelompok Barang dan Jasa Pembentuk Inflasi di provinsi Bengkulu Tahun 2008:1 – 2013:12 (data bulanan)”. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis keterkaitan dan kontribusi pengaruh dari pergerakan inflasi suatu kelompok barang dan jasa terhadap pergerakan barang dan jasa lainnya di provinsi Bengkulu selama periode 2008:1 – 2013:12 (data bulanan). Penelitian menggunakan data sekunder yang diambil dari berita resmi, publikasi Badan Pusat Statistik dengan periode observasi 72 bulan. Untuk menganalisa keterkaitan dan kontribusi pengaruh pergerakan inflasi suatu kelompok barang dan jasa lainya di provinsi Bengkulu digunakan analisis deskriptif dan uji VECM. Dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa keterkaitan antar kelompok IHK di provinsi Bengkulu sangat kuat yaitu rata-rata diatas 0,94 yang berarti bahwa bila terjadi shock pada satu kelompok akan memberikan keterkaitan kepada kelompok lainnya dan pengaruh pergerakan inflasi satu kelompok IHK memberikan kontribusi pengaruh yang signifikan terhadap kelompok IHK lainya. Peran aktif TPID dalam mengendalikan dan menjaga kestabilan harga pasar sangat diharapkan, peran tersebut bisa berupa opsi kebijakan operasi pasar bersama instansi terkait, menjaga ketersedian stok barang dan membantu suplai barang yang tidak mampu dihasilkan oleh provinsi Bengkulu dan perlu memperhatikan sarana transportasi dan angkutan barang yang umumnya hasil industri berasal dari luar provinsi Bengkulu, yang melewati jalur lampung, padang & Sumatera Selatan, disini dituntut peran aktif dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Perhubungan dalam peningkatan sarana dan prasana penunjang tranportasi.