HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV/AIDS DENGAN SIKAP SEKS BEBAS PADA SISWA KELAS XI DI SMK X KABUPATEN MAGELANG
Main Author: | privetera, hainas sani |
---|---|
Other Authors: | Diploma IV Bidan Pendidik |
Format: | Article info application/pdf Journal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Journal of Borneo Holistic Health
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://jurnal.borneo.ac.id/index.php/borticalth/article/view/664 http://jurnal.borneo.ac.id/index.php/borticalth/article/view/664/813 http://jurnal.borneo.ac.id/index.php/borticalth/article/downloadSuppFile/664/106 |
Daftar Isi:
- Abstrak Latar Belakang : Di Indonesia, jumlah kumulatif penderita HIV dari tahun 1987 sampai dengan September 2014 sebanyak 150.296 orang, sedangkan total kumulatif AIDS sebanyak 55.799 orang. Media utama penularan HIV/AIDS adalah seks bebas. Perilaku seks bebas pada remaja tidak terjadi secara tiba-tiba. Hal ini terjadi karena adanya faktor yang mendorong terjadinya perilaku antara lain pengetahuan, sikap, kepercayaan, dan nilai-nilai pada remaja.Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS dengan sikap seks bebas pada remaja kelas XI di SMK Muhammadiyah 1 Borobudur tahun 2016.Metode Penelitian : Metode penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel diambil dengan teknik simplerandom sampling yaitu siswa kelas XI di SMK Muhammadiyah 1 Borobudur Kabupaten Magelang sebanyak 51 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Hasil penelitian dianalisis dengan uji chi-square.Hasil penelitian : Tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS pada remaja kelas XI di SMK Muhammadiyah 1 Borobudur baik sebanyak 33 orang (64,7%).Remaja kelas XI di SMK Muhammadiyah 1 Borobudur memiliki sikap seks bebas positif sebanyak 34 orang (66,7%). Hasil uji chi square menggunakan Fisher Exact Testdiperoleh nilai p (0,028) < 0,05.Simpulan dan saran : Ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS dengan sikap seks bebas pada remaja kelas XI di SMK Muhammadiyah 1 Borobudur.Kepala sekolah dalam menyusun kurikulum pembelajaran hendaknya memasukkan materi tentang HIV/AIDS.