KOMUNIKASI TRANSENDEN DALAM PEMILIHAN JERO BALIAN SUCI DI SONGAN, KINTAMANI, BANGLI
Main Author: | Montana, Ayu Febry; Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Institut Hindu Dharma Negeri
, 2019
|
Online Access: |
http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/vs/article/view/695 http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/vs/article/view/695/581 |
Daftar Isi:
- Orang yang sudah ditunjuk atau dipilih secara niskala atau transendent menjadi jero balian suci sangat sakral, salah satu kesakralannya tidak boleh kawin selama menjadi jero balian suci. masalah kawin merupakan hak asasi setiap warga negara indonesia. Idealnya kawin merupakan hak asasi manusia maka tidak boleh ada yang melarang, akan tetapi untuk mencarikan solusi maka setelah menjadi jero balian suci kalau mau kawin dipersilahkan akan tetapi gelar jero balian suci ini di cabut oleh penghulu adat dan tidak di perbolehkan lagi memuput upacara. Jero Balian Suci di Songan tergolong jero dasaran bukan Jero Mangku. Jero dasaran membawa tugas khusus di songan dan jero dasaran balian suci di akui oleh desa adat serta memuput semua upacara yang ada di songan. Dalam keseharian jero balian suci sangat di segani dan di sucikan oleh masyarakat songan, akan tetapi karena masyarakat songan tidak mengenal kasta, warna maka bahasa maupun sikap yang dilakukan sama seperti masyarakat pada umumnya tapi kalau memanggil yang bersangkutan di panggil jero balian. Jero balian suci di songan berbeda dengan jero balian pada umumnya di bali. Jero balian suci di songan tidak bertugas mengobati bagi yang sakit tetapi segala macam upacara yang dilakukan di pura milik desa songan songan jero balian suci yang muput atau mengantarkan, selain juga ada Jero Mangku, kecuali kalau dia memang bisa mengobati, kalau tugas sehari-harinya di desa hanya seperti disebutkan di atas.Kata Kunci: Komunikasi transenden, pemilihan, ero balian suci