KOMODIFIKASI PENJOR GALUNGAN SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI DI BANJAR ADAT/PAKRAMAN SILADAN, DESA TAMANBALI BANGLI
Main Author: | Wirta, I Wayan |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Institut Hindu Dharma Negeri
, 2017
|
Online Access: |
http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/vs/article/view/339 http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/vs/article/view/339/298 |
Daftar Isi:
- Wayan Wirta, NIP. 19611231 199903 1 004, Judul penelitian : “Komodifikasi Penjor Galungan sebagai Media Komunikasi di Banjar Adat/Pakraman Siladan, Desa Tamanbali Bangli”. 2017. Salah satu penjor yang dianggap sakral yang selalu dibuat sehubungan perayaan galungan adalah penjor galungan. Penjor adalah sebuah perangkat dasar, suci dan utama bagi umat Hindu khususnya dalam pelaksanaan upacara dan atau dalam menyambut hari-hari suci keagamaan, terutama galungan. Kerangka utama penjor terbuat dari pohon bambu atau tiing (pring), dilengkapi dengan berbagai hasil bumi, serta dipercantik dengan rangkaian janur atau daun lontar yang pada umumnya dipasang di depan pintu masuk pekarangan rumah, di mana ujungnya melengkung menghadap ke depan/jalan. Bila dilihat dari segi bentuknya, penjor menyerupai seekor naga dengan mulutnya menganga dan ekornya melengkung ke atas. Pokok permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini, adalah : 1.Mengapa terjadi komodifikasi penjor galungan di Banjar Adat/Pakraman Siladan Desa Tamanbali Bangli ? 2.Bagaimanakah proses komodifikasi penjor galungan sebagai media komunikasi umat Hindu di Banjar Adat/Pakraman Siladan Desa Tamanbali Bangli ? 3.Apakah dampak komodifikasi penjor galungan di Banjar Adat/Pakraman Siladan Desa Tamanbali Bangli ? Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori atribusi, teori komodifikasi dan teori hukum karma. Metode penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode observasi, wawancara (interview), dokumentasi dan studi kepustakaan (library research), serta metode pengolahan datanya : display, reduksi dan verifikasi, dengan jenis penelitiannya deskriptif kualitatif. Adapun hasil yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah : 1. Faktor yang mempengaruhi terjadinya komodifikasi penjor galungan adalah faktor internal, yaitu : faktor yang datang dari dalam (faktor perwujudan rasa bhakti terhadap leluhur dan Tuhan, serta faktor penunjukkan akan status sosial pemiliknya atau identitas diri pemiliknya). Sedangkan faktor eksternal, yaitu faktor yang datang dari luar (faktor gaya hidup konsumtif, faktor kecenderungan gaya hidup modern yang serba praktis dan instan, faktor kreaktivitas seni budaya, yang berlandaskan budaya gotong royong di kalangan anak muda). 2. Proses komodifikasi adalah tahapan perubahan sikap yang cenderung membeli atau hanya memakai sesuatu dibandingkan membuat/memproduksinya sendiri. Proses komodifikasipun terjadi terutama untuk penjor yang tergolong utama(besar/lebay) dan madya (sedang/standar). 3.Dampak komodifikasi penjor galungan terhadap umat Hindu di Banjar Adat/ Pakraman Siladan adalah positif, berupa terbukanya lapangan pekerjaan baru, dan berkembangnya perekonomian dan pariwisata di Bali. Sedangkan dampak negatifnya, adanya kekawatiran akan adanya pengaruh buruk terutama dari segi kesehatan sebagai akibat terkontaminasi oleh penggunaan larutan kimia H2O2. Kata Kunci : Komodifikasi, penjor galungan, dan media komunikasi.