CECIMPEDAN SEBAGAI SARANA BELAJAR KOSA KATA BAHASA BALI SERTA PENGENALAN LINGKUNGAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR

Main Authors: Wiyasa, I Putu; Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Denpasar, Puspita Dewi, I Gusti Ayu; Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Denpasar, Mastini, Gusti Nyoman; Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Denpasar
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar , 2021
Subjects:
Online Access: http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/ppg/article/view/3241
http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/ppg/article/view/3241/2096
Daftar Isi:
  • Pulau Bali terkenal dengan budaya dan beragam kearifan lokal di setiap masing masing daerahnya. Salah satu produk budaya Bali adalah bahasa Bali. Bahasa Bali adalah salah satu bahasa daerah yang sampai saat ini masih digunakan oleh masyarakat penuturnya. Beralih dari bahasa, masyarakat Bali juga memiliki berbagai bentuk sastra lisan. Sastra lisan yang cukup dikenal adalah Basita Paribasa Bali, yang merurut para ahli dibagi menjadi beberapa bentuk. Salah satu diantaranya adalah cecimpedan. Dari segi bentuk, cecimpedan sama dengan teka-teki berbahasa Bali (Anom dkk, 2014), artinya ada penanya dan ada penjawab. Para leluhur yang menciptakan kesusastraan ini tentu memiliki fungsinya tersendiri. Apa sajakah fungsi dari permaian cecimpedan pada anak anak? Hasil pembahasan fungsi yang terdapat di dalam cecimpedan adalah (1) menyenangkan anak-anak, (2) melatih ketangkasan berpikir anak-anak secara spontan, (3) melestarikan kosakata agar tidak punah, (4) melatih anak-anak berpikir kreatif, dan (5) menambah wawasan lingkungan.