KARANG PANES DAN FENOMENANYA DALAM LONTAR BHAMA KRETIH
Main Author: | Dwitayasa, I Made; Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Institut Hindu Dharma Negeri
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/vs/article/view/2544 http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/vs/article/view/2544/1957 |
Daftar Isi:
- Lontar Bhama Kretih memuat tentang proses pembangunan tradisional Bali dari baru mulai sampai akhir pembangunan. Selain itu juga dibicarakan ritual atau upacara yang digunakan dalam proses membangun tempat suci atau bangunan lainnya. Lebih lanjut lontar Bhama Kretih juga memuat tentang cara untuk menetralisisr areal pekarangan agar kehidupan manusia dapat harmonis, termasuk tata letak serta pengaruh dari areal pekarangan yang lazim disebut dengan sebutan karang panes.dari latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai sebagai berikut: apa yang di maksud Karang panes dan bagaimana cara penaggulangannya menurut lontar Bhama Kretih?, bagaimana pandangan masyarakat Hindu Bali tentang Karang Panes?.Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif kulaitatif dengan teori hermeneutik. Dari penelitian didapatkan bahwa yang dimaksud dengan karang panes adalah pekarangan yang mendapat pengaruh negatif, seperti: aura panas dalam pekarangan, para penghuni selalu ditimpa penyakit, rejeki yang tersendat-sendat, serta kehidupan para penghuninya tidak harmonis yang ditandai dengan adanya pertengkaran diantara penghuni. Untuk menetralisir atau menanggulangi Karang panes diharapkan membangun palinggih yang disebut dengan palinggih Indra Blaka atau Padma Andap sebagai stana Sang Hyang Indra Blaka. Selain berbentuk palinggih juga dalam bentuk ritual seperti Caru seperti caru Karang Panes, caru penganggihan, panca tawur, caru Rsi Ghana. Pandangan teologi masyarakat Hindu Bali, yaitu: Tuhan dalam manifestasinya sebagai Sang Hyang Durgha Manik, dipuja untuk melindungi manusia dari pengaruh unsur-unsur negatif. Karang angker diyakini berdampak negatif bagi penghuninya seperti penghuninya tertimpa sakit yang tanpa sebab, binatang piaraan yang mati secara tiba-tiba, dan sering terjadi pertengkaran diantara penghuni.