UPACARA POSA DI PURA DALEM DESA PAKRAMAN BANTANG KECAMATAN KINTAMANI, KABUPATEN BANGLI (KAJIAN ŚIWAISTIK)

Main Authors: Widyawati, Anak Agung Ayu Alit; Universitas Hindu negeri I Gusti Bagus Sugriwa, Harsananda, Hari; UHN I Gusti Bagus Sugriwa
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Institut Hindu Dharma Negeri , 2021
Subjects:
Online Access: http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/vs/article/view/2403
http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/vs/article/view/2403/1954
Daftar Isi:
  • Masyarakat Indonesia apabila mendengar kata Hindu, pasti akan diidentikkan dengan ritual atau upacara-upacara keagamaan. Umat Hindu melaksanakan Panca Yajña yaitu lima macam yajña merupakan suatu kewajiban bagi umat Hindu dalam rangka membayar tiga hutang (Tri Rna) serta sebagai upaya untuk menjaga keharmonisan kehidupan manusia serta alam semesta. Salah satu dari sekian banyak upacara keagamaan yang ada yakni Upacara Posa di Pura Dalem yang dilaksanakan oleh masyarakat Desa Pakraman Bantang, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli merupakan suatu Upacara yang unik yang merupakan tradisi keagamaan yang diterapkan oleh para leluhur terdahulu.Prosesi upacara Posa dibagi menjadi tiga tahap yakni : (1) Tahap Perencanaan atau persiapan upacara; (2) Tahap Pelaksanaan dengan berbagai prosesinya; (3) Tahap Akhir dengan membagikan titrha wangsuh pada, surudan atau lungsuran bertempat di pura Bale Agung. Upacara Posa memiliki fungsi (1) Fungsi Religius yaitu sebagai permohonan keseimbangan alam kehadapan Sang Hyang Widi Wasa; (2) Fungsi Pelestarian Budaya yaitu upacara Posa diwariskan atau dialih turunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya (3) Fungsi Sosial yaitu mengintegrasikan seluruh masyarakat Desa Pakraman Bantang dalam suatu semangat kebersamaan ngayah. Adapun Konsep Śiwaistik yang terkandung dalam pelaksanaan upacara Posa lima aktivitas Śiwa yaitu : (1) Penciptaan (Srsti);(2) Pemelihara (Sthiti); (3) Samhara (penghancur); (4) Menutupi/pengaburan (Tirobhawa); dan (5) Karunia (Anugraha)