UPACARA PASUPATI PRASASTI-LONTAR DI BALI Tinjauan Semiotik dalam Rangka Fungsi

Main Author: ., Luwiyanto
Other Authors: UNWIDHA
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: MAGISTRA , 2014
Online Access: http://journal.unwidha.ac.id/index.php/magistra/article/view/459
http://journal.unwidha.ac.id/index.php/magistra/article/view/459/397
Daftar Isi:
  • Upacara Pasupati yang biasa dilakukan oleh masyarakat di Bali mempunyai peran yang penting dalam kaitannya dengan penyakralan lontar. Naskah (lontar) atau suatu benda baru dianggap suci bila sudah diupacarai dengan upacara Pasupati. Prasasti-lontar yang banyak dijumpai di Bali biasanya keberadaannya dikeramatkan serta disucikan. Secara semiotik pelaksanaan upacara Pasupati mengacu pada proses kelahiran. Apabila kelahiran ini dikaitkan dengan keterangan pada mantra-mantra yang dibacakan bahwa Dewa Pasupati sama dengan Dewa Paramawisesa yang berbadan sakti yang memberi hidup kepada semua makhluk hidup di dunia.Kelahiran yang dimaksudkan di sini adalah kelahiran jiwa yang menyebabkan prasasti-lontar itu menjadi “hidup” atau “berjiwa”. Kata kunci: prasasti lontar, Dewa Pasupati, “hidup”, dan sakral