PENGARUH FREKUENSI PAPARAN STRESOR CAHAYA SAAT KEBUNTINGAN TERHADAP JUMLAH DENDRIT DAN EKSPRESI mTORC1OTAK MENCIT (Mus musculus) BARU LAHIR

Main Authors: Wijayanti, Dwi Puji, Joewono, Hermanto Tri, Widjiati, Widjiati
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Jurnal Keperawatan , 2019
Online Access: http://digilib.stikesicme-jbg.ac.id/ojs/index.php/jip/article/view/471
http://digilib.stikesicme-jbg.ac.id/ojs/index.php/jip/article/view/471/393
Daftar Isi:
  • Latar Belakang : Pada stres prenatal akan memicu peningkatan kadar CRH dan kortisol maternal. ini akan meningkatkan jumlah CRH dan kortisol pada janin dan menurunkan ekspresi 11β-HSD2 di plasenta. Meningkatnya kadar CRH akan meningkatkan aktifitas glukokortikoid yang akan menurunkan Growth Factors,juga akan mempengaruhi ekspresimTORC1 sebagai mekanisme pertahanan sel. GH, dan IGF-1 sedangkan menurunnya ekspresi 11β-HSD2 pada akhirnya akan menyebabkan perkembangan organ yang tak seimbang. Tujuan.Untuk mengetahui pengaruh frekuensi paparan stresor cahaya selama kebuntingan terhadap jumlah dendrit dan ekspresi mTORC1 anak mencit (Mus musculus).Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan post test only group design. Jumlah dendrit diukur dengan Golgy Cox hasil rerata jumlah dendrit dalam 5x lapangan pandang. Ekspresi mTORC1diukur dengan indeks skala Remelle . Analisis data menggunakan uji Post Hoc dengan tingkat kemaknaan 95% (0,05).Hasil : Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan rerata jumlahdendrit yang signifikan antara kelompok kontrol (22.30) dan kelompok perlakuan 2 (7.55 ) lebih rendah. Hal yang serupa juga didapatkan padaekspresimTORC1. Terdapat perbedaan yang berarti padaekspresimTORC1. kelompok kontrol (1.14) dan kelompok perlakuan 2 (4.28) lebih tinggi. Selain itu, didapatkan juga hubungan (p < 0,05) antara jumlah sel dendrit danekspresimTORC1 otak anak mencit baru lahir dengan menggunakan korelasiPearson. Hasil uji korelasi Pearson didapatkan nilai signifikansi 0,068 dengan p < 0,05 dan nilai korelasi 0,338 dengan arah korelasi negativeKesimpulan : Jumlah dendrit pada kelompok perlakuan1 dan 2 lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol, sedangkan ekspresi mTORC1 pada kelompok perlakuan1 dan 2 lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol.