EVALUASI PELAKSANAAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) DI KABUPATEN JOMBANG
Main Author: | Rokhani, Siti |
---|---|
Format: | Article info eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
STIKES Insan Cendekia Medika Jombang
, 2016
|
Online Access: |
http://digilib.stikesicme-jbg.ac.id/ojs/index.php/jic/article/view/135 |
Daftar Isi:
- Terdapat kenaikan penderita pneumonia pada tahun 2012 sebanyak 92.336 penderita di Jawa Timur. Jumlah pneumonia balita di Kabupaten Jombang tahun 2013 adalah 5.024, diare balita lebih tinggi dari kasus pneumonia yaitu 6.632 kasus. Tahun 2015, Pemerintah Propinsi Jawa Timur menetapkan 11 daerah berstatus kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah (DB). Termasuk Kabupaten Jombang. MTBS merupakan metode deteksi dini untuk pencegahan kematian Balita karena penyakit menular. Tahun 2014 ada 11 Puskesmas dengan cakupan MTBS kurang dari target. Tujuan penelitian mengevaluasi pelaksanaan MTBS di Kabupaten Jombang. Jenis penelitian kualitatif menggunakan wawancara mendalam dan observasi langsung. Informan utama yaitu kepala Puskesmas, Koordinator KIA, Koordinator P2M Puskemas Tambak Rejo dan Puskesmas Peterongan. Informan triangulasi yaitu pelaksana MTBS, bidan, perawat dan dokter pada Puskesmas yang sama serta Kepala Bagian P2M Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang Hasil penelitian: 1) Sistem Pengorganisasian yang lemah terbukti tidak ada tim MTBS yang jalan; 2) Koordianasi antar bagian tidak pernah dilakukan; 3) Pemantauan dan pengawasan pada proses pelaksanaan MTBS terdapat terdapat perbedaan pada dua Puskesmas, kepala Puskesmas T belum menjalankan dengan sempurna, kepala Puskesmas P berperan aktif pada pemantauan dan pe ngawasan, hai ini karena pengalaman kepemimpinan yang berbeda. Disarankan untuk pimpinan Puskesmas menjalankan fungsi manajer dengan tepat dan memberikan arahan pada pelaksana MTBS agar pelaksanaan sesuai dengan prosedur MTBS. Bagi Dinkes diharapkan dapat mengembangkan pelatihan MTBS untuk meningkatkan pengetahuan petugas. Kata Kunci : Evaluasi Manajemen, MTBS, Puskesmas.