Resiliensi Trauma dan Gejala Posttraumatic Stress Disorder (PTSD) pada Dewasa Muda yang Pernah Terpapar Kekerasan
Main Authors: | Paramitha, Renada Gita; Fakultas Psikologi Universitas YARSI, Jl. Letjend Soeprapto Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Indonesia, Kusristanti, Chandradewi; Fakultas Psikologi Universitas YARSI, Jl. Letjend Soeprapto Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Indonesia |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Fakultas Psikologi Universitas YARSI
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://academicjournal.yarsi.ac.id/index.php/Jurnal-Online-Psikogenesis/article/view/701 http://academicjournal.yarsi.ac.id/index.php/Jurnal-Online-Psikogenesis/article/view/701/423 |
Daftar Isi:
- Individu dewasa awal yang pernah terpapar kekerasan berisiko mengulangi kembali peristiwa kekerasan yang pernah mereka alami atau saksikan, mereka juga berisiko mengalami trauma yang berkembang menjadi PTSD (Posttraumatic Stress Disorder). Di sisi lain, individu yang resilien mampu menjaga fungsi fisik dan psikologisnya serta mampu beradaptasi secara positif setelah terpapar peristiwa traumatis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara gejala PTSD dengan resiliensi terhadap trauma pada individu dewasa awal yang pernah terpapar kekerasan. Karakteristik penelitian ini adalah individu dewasa awal yang pernah terpapar kekerasan dan terindikasi mengalami gejala PTSD. Dalam penelitian ini, alat ukur PTSD Checklist – Civilian Version (α = 0.969) digunakan untuk mengukur gejala PTSD dan alat ukur Trauma Resilience Scale (α = 0.974) digunakan untuk mengukur resiliensi terhadap trauma. Pengujian menggunakan Pearson Product Moment menemukan adanya korelasi signifikan antara gejala PTSD dengan resiliensi terhadap trauma (p<0.01, r=-.564) pada partisipan (n = 131). Hasil penelitian ini menunjukkan pentingnya bagi institusi ataupun praktisi yang berminat dalam pemulihan trauma untuk mulai mengembangkan program intervensi yang berfokus pada peningkatan resiliensi trauma bagi penyintas kekerasan.