Hubungan Regulasi Emosi Dengan Intensitas Nyeri Haid (Disminorhea) Pada Remaja Putri
Daftar Isi:
- Pendahuluan : Masa remaja merupakan puncak emosionalitas, yaitu perkembangan emosi yang tinggi. Pertumbuhan fisik, terutama organ-organ seksual mempengaruhi berkembangnya emosi atau perasaan dan dorongan baru yang dialami sebelumnya, manusia tidak hanya memiliki emosi, namun juga harus dapat mengendalikan emosinya sendiri, agar tetap dapat berinteraksi baik dengan lingkungan sekitar. Kebahagiaan dalam hidup seseorang bukan karena tidak adanya bentuk-bentuk emosi dalam dirinya, melainkan kebiasaannya memahami dan menguasai emosi. Tujuan: Menganalisis hubungan regulasi emosi dengan intensitas nyeri haid (disminore) pada remaja putri. Metode penelitian : Menggunakan Literature Review dengan desain yang di gunakan Quasy Eksperimental Design, Used T1-Weighted Anatomic Magnetic Resonance, Pre-Test Post-Test, Cross Sectional, Kuantitatif Korelasional. Pencarian dengan kata kunci regulasi emosi dan disminore. Abstrak atau teks lengkap ditinjau sebelum dimasukkan dalam ulasan sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi.Hasil : Hasil dari pencarian Literature Review menunjukkan ada hubungan antara regulasi emosi dengan nyeri haid (dismenore) pada remaja (nilai r = -0,489 dengan p < 0,01). Hal ini dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan antara regulasi emosi dengan nyeri haid. Jika regulasi emosi tinggi maka nyeri haid yang dirasakan akan rendah, begitupun sebaliknya.Kesimpulan: Regulasi emosi sendiri lebih pada pencapaian keseimbangan emosional yang dilakukan oleh seseorang baik melalui sikap atau perilakunya. Kemunculan kondisi tersebut akan memperparah nyeri haid apabila tidak dapat mengontrol emosinya yang muncul saat menstruasi. Saran : dapat memberikan informasi dan intervensi kebidanan secara mandiri sebagai pengetahuan serta pengobatan alternative untuk membantu mengatasi masalah ketidakstabilanemosipada remaja yang disebabkan oleh nyeri haid. Kata Kunci : regulasi emosi, nyeri haid (disminore)