Women’s Language Features Used by the Character in Encanto Movie
Main Author: | ni made, dela pradnyani |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Program Magister Linguistik Universitas Udayana
, 2024
|
Online Access: |
https://ojs.unud.ac.id/index.php/linguistika/article/view/101813 https://ojs.unud.ac.id/index.php/linguistika/article/view/101813/54806 |
Daftar Isi:
- This study examines the distinctions between men and women when speaking, identifies women's language features based on Lakoff’s women’s language features theory (1975), and the dominating features employed by the character. Women speak more politely to avoid overstepping the addressees' rights. Therefore, women are well-known as more powerless than men because women also apply the terms of avoidance of swearing strong words in their statements. Thus, the researcher analyzed Encanto movie that analyzed women’s language features used by Encanto’s women characters. The researcher chose the Encanto movie because women mostly play in this movie. This movie also shows some expressions that indicate the language used by women and men in society differently. The research was qualitative, primarily descriptive research. The study uses the Encanto movie as the primary data and the movie’s script as secondary data to complement the analysis. While collecting data, the researcher watched the movie several times, read the script carefully, and noted the women's utterances in the movie. Through the analysis, the researcher did, found 2 lexical hedges (15,4%), 2 tag questions (15,4%), 2 rising intonation (15,4%), 2 intensifiers (15,4%), 2 ‘hypercorrect grammar’ (15,4%), 1 avoidance of swear strong words (7,6%), and 2 emphatic stress (15,4%). The last are ‘empty’ adjectives, ‘super’ polite forms, and precise color terms that have no case (0%). In general, the features stated by Lakoff have a balanced use in this movie.
- Penelitian ini membahas tentang perbedaan penuturan wanita dan pria, mengidentifikasi fitur bahasa wanita berdasarkan teori fitur ucapan wanita oleh Lakoff (1975), dan fitur dominan yang digunakan oleh karakter tersebut. Wanita berbicara lebih sopan untuk menghindari melangkahi hak-hak lawan bicara. Oleh karena itu, perempuan dikenal lebih tidak berdaya dibandingkan laki-laki karena perempuan juga menerapkan ketentuan penghindaran kata-kata kasar dalam pernyataannya. Dengan demikian, peneliti menganalisis film Encanto yang menganalisis fitur bahasa wanita yang digunakan oleh karakter wanita pada film Encanto. Peneliti memilih film Encanto karena karakter perempuan dominan bermain di dalam film ini. Film ini juga menampilkan beberapa ungkapan yang menunjukkan bahasa yang digunakan perempuan dan laki-laki dalam masyarakat berbeda. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif, khususnya penelitian deskriptif. Studi ini menggunakan film Encanto sebagai data primer dan naskah film sebagai data sekunder untuk melengkapi analisis dengan teori fitur bahasa wanita oleh Lakoff. Selama mengumpulkan data, peneliti menonton film tersebut beberapa kali, membaca naskahnya dengan cermat, dan mencatat ucapan-ucapan para wanita dalam film tersebut. Melalui analisis yang dilakukan peneliti, ditemukan 2 lexical hedges (15,4%), 2 tag question (15,4%), 2 rising intonation (15,4%), 2 intensifiers (15,4%), 2 ‘hypercorrect grammar’ (15,4%), 1 avoidance of swear strong words (7,6%), dan 2 emphatic stress (15,4%). Yang terakhir adalah ‘empty’ adjectives, ‘super’ polite forms, dan precise color terms yang tidak memiliki kasus (0%). Secara umum, fitur-fitur yang dikemukakan Lakoff ini memiliki kegunaan yang seimbang dalam film ini.