KAJIAN YURIDIS PERJANJIAN NOMINEE DALAM KEPEMILIKAN TANAH OLEH WARGA NEGARA ASING DI KABUPATEN BADUNG BALI

Main Author: Fitria, Annisa
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Lex Jurnalica , 2018
Online Access: https://ejurnal.esaunggul.ac.id/index.php/Lex/article/view/2431
https://ejurnal.esaunggul.ac.id/index.php/Lex/article/view/2431/2085
Daftar Isi:
  • AbstractThe number of foreigners who want to invest in Indonesia, especially Bali, require soil to achieve that purpose. The Indonesian government responded to the need foreigners to obtain land through Law No. 5 of 1960 About the Basic Regulation of Agrarian given the right to use a specific period. However, foreigners who want to invest in Indonesia wants the status of property rights. Because, property rights do not have a term. While the ownership rights of use are limited by time period, if the time limit runs out and he must be extended. Therefore, the WNA smuggling law through Nominee Agreement that is using the name of the citizen as a cover to gain ground on ownership status. How Provisions Regulation Legislation In the Set Tenure Land Rights in Indonesia against foreign citizens and legal consequences of Nominee Agreement made by the parties. This study was a normative law research by case approach and the approach legislation. Data used is secondary data through a study of the documents comprising the primary legal materials, secondary law and tertiary legal materials, then analyzed using descriptive analytical techniques. WNA research results in Indonesia may have rights to the land, namely the right to use in accordance with Article 42 of the BAL. The legal consequences of Nominee Agreement made by the parties is void because it violates the objective requirements nominee agreement that is because a lawful agreement to Article 1320 (4) Civil Code because Nominee Agreement violates the provisions of the law firm said that BAL should not be ownership of the land with property rights are controlled by foreigners. Keywords: nominee agreement, foreigners, smuggling law AbstrakBanyaknya WNA yang hendak berinvestasi di Indonesia, khususnya Bali, memerlukan tanah untuk mewujudkan maksud tersebut. Pemerintah Indonesia menanggapi keperluan WNA untuk mendapatkan tanah melalui Hak Pakai dengan jangka waktu tertentu. Namun orang asing yang ingin berinvestasi di Indonesia menghendaki dengan status hak milik. Karena, hak milik tidak mempunyai jangka waktu. Sedangkan hak pakai kepemilikannya dibatasi oleh jangka waktu, apabila batas waktunya habis maka haruslah diperpanjang. Oleh sebab itu pihak WNA melakukan penyelundupan hukum melalui Perjanjian Nominee yaitu menggunakan nama pihak WNI sebagai kedok untuk mendapatkan tanah dengan status hak milik. Bagaimana Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan dalam Mengatur Penguasaan Hak Atas Tanah di Indonesia Terhadap Warga Negara Asing dan Akibat hukum dari Perjanjian Nominee yang dibuat oleh para pihak. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian hukum normatif dengan pendekatan kasus dan pendekatan undang-undang. Jenis data yang digunakan yaitu data sekunder melalui studi dokumen berupa bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif analitis. Hasil penelitian WNA di Indonesia dapat memiliki hak atas tanah yaitu dengan Hak Pakai sesuai dengan Pasal 42 UUPA. Akibat hukum dari Perjanjian Nominee yang dibuat oleh para pihak ialah Batal demi hukum karena Perjanjian nominee melanggar syarat obyektif perjanjian yaitu sebab yang halal dalam Pasal 1320 ayat (4) KUHPerdata karena Perjanjian Nominee melanggar ketentuan undang-undang yaitu UUPA yang tegas mengatakan tidak boleh kepemilikan tanah dengan Hak milik dikuasai oleh pihak WNA. Kata kunci : perjanjian nominee, warga negara asing, penyelundupan hukum