HUBUNGAN KECACINGAN DENGAN ANEMIA PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI 17 ABELI KOTA KENDARI SULAWESI TENGGARA

Main Authors: Wafiq Khafifa, Penulis, Masrif Bahrun, Pembimbing 1, Fonnie E. Hasan, Pembimbing 2
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/955/1/KTI%20WAFIQ%20KHAFIFA.pdf
http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/955/
http://repository.poltekkes-kdi.ac.id
Daftar Isi:
  • Wafiq Khafifa (P00320013138) “hubungan kecacingan anemia pada anak Sekolah Dasar Negeri 17 Abeli Kota Kendari Sulawesi Tenggara” Pembimbing I : Masrif Bahrun, Pembimbing II Fonnie E. Hasan, (xxi : halaman, lampiran, tabel). Kecacingan adalah penyakit endemik dan kronik yang diakibatkan oleh cacing parasit dengan prevalensi tinggi, tidak mematikan tetapi mengganggu kesehatan tubuh manusia sehingga berakibat menurunkan kondisi gizi dan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kecacingan dengan anemia pada anak Sekolah Dasar Negeri 17 Abeli Kota Kendari Tahun 2016. Variabel dalam penelitian ini yaitu kecacingan dan anemia. Penelitian ini menggunakan pendekatan analitik dengan rancangan Cross sectional study. Sampel penelitian ini berjumlah 44 siswa yang diambil secara Proportional Random Sampling . Pengumpulan data terdiri atas data primer yaitu kejadian kecacingan dan anemia dan data sekunder berupa pendekatan dokumen yang ada di SDN 17 Abeli. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 31 siswa yang menderita anemia sebagian besar (80.65%, n = 25) adalah siswa yang menderita kecacingan, sebaliknya dari 13 siswa yang tidak anemia sebagian besar (76.92%, n = 10) adalah siswa yang tidak menderita kecacingan. Hasil analisis statistik untuk melihat hubungan kecacingan dengan anemia menggunakan uji korelasi produkt moment diperoleh nilai p = 0.000, sehingga dapat disimpulkan bahwa kejadian kecacingan memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian anemia. Oleh karena itu disarankan perlu membiasakan diri untuk memanfaatkan jamban yang telah tersedia dan meningkatkan hygiene perorangan, baik dari kebiasaan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, setelah buang air besar (BAB) dan setelah bermain serta membiasakan memotong kuku setiap minggu agar terhindar dari penyakit infeksi kecacingan dan anemia.