KARAKTERISTIK AKSEPTOR KB YANG TIDAK MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICES (IUD) DI PUSKESMAS LEPO-LEPO KOTA KENDARI TAHUN 2016
Main Authors: | Nur Aeni Sapri, Penulis, Askrening, Pembimbing 1, Wa Ode Asma Isra, Pembimbing 2 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/937/1/NUR%20AENI%20SAPRI.PDF http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/937/ http://repository.poltekkes-kdi.ac.id |
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Data di Puskesmas Lepo-Lepo tahun 2015 yang mengunakan kontrsepsi KB sebanyak 810 orang, untuk penggunaan alat kontrasepsi berdasarkan jenis metode kontrasepsi yang digunakan dengan presentase akseptor suntik 67,53%, akseptor pil 28,39%, akseptor implant 0,98%, akseptor IUD 0,12%, dan akseptor kondom 2,96%. Tujuan Penelitian: untuk mengetahui karakteristik akseptor KB yang tidak menggunakan alat kontrasepsi Intra Uterine Devices (IUD) Di Puskesmas Lepo-Lepo Kota Kendari Tahun 2016. Metode Penelitian: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Lepo-Lepo Kota Kendari pada bulan Juni – Juli 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah semua akseptor KB yang tidak menggunakan alat kontrasepsi IUD yang berkunjung di Puskesmas Lepo-Lepo pada bulan Januari-Maret 2016 sebanyak 84 orang, dengan jumlah sampel sebanyak 46 orang responden. Hasil Penelitian: Menunjukkan bahwa pengetahuan akseptor KB yang tidak menggunakan alat kontrasepsi IUD dalam kategori kurang (54,4%), pendidikan akseptor KB yang tidak menggunakan alat kontrasepsi IUD dalam kategori pendidikan menengah (SMA) (47,8%), penghasilan akseptor KB yang tidak menggunakan alat kontrasepsi IUD dalam kategori sedang (60,9%); dan paritas akseptor KB yang tidak menggunakan alat kontrasepsi IUD adalah paritas < IV (69,5%). Kesimpulan: Karakteristik akseptor KB dalam menggunakan alat kontrasepsi IUD yaitu pengetahuan, pendidikan, penghasilan dan paritas. Saran: Bagi Puskesmas Lepo-Lepo, diharapkan kepada tenaga kesehatan agar dapat memberikan informasi yang lebih baik lagi kepada masyarakat khususnya tentang alat kontrasepsi IUD