Daftar Isi:
  • Latar Belakang : Keberhasilan suatu penyelenggaraan makanan sering dikaitkan dengan adanya sisa makanan. Sisa makanan menunjukkan adanya pemberian makanan yang kurang optimal, sehingga sisa makanan merupakan salah satu indikator yang sederhana yang dapat digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan pelayanan gizi rumah sakit. Djamaluddin et al (2005) dalam (Nafies, 2016) juga menyatakan bahwa salah satu cara untuk mengevaluasi mutu pelayanan gizi yaitu dengan mencatat banyaknya makanan yang tersisa. Jika sisa makanan masih dibiarkan, maka dalam jangka waktu yang lama akan mempengaruhi status gizi pasien yang kemudian menimbulkan terjadinya malnutrisi. Metode : Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study dan telah dilaksanakan pada pada tanggal 21 Mei- 19 Juli 2018 di BLUD RSUD Kota Baubau. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 47 orang. Tehnik sampel penelitian ini yaitu purposive sampling. Hasil : Sisa makanan sebagian besar bersisa (93,6%). Kepuasan makanan terhadap rasa makanan sebagian besar puas terhadap rasa makanan (91,5%). Kepuasan terhadap penampilan makanan sebagian besar puas terhadap penampilan makanan (85,1%).Tidak ada hubungan antara kepuasan pasien terhadap rasa makanan dengan sisa makanan. Tidak ada hubungan antara kepuasan pasien terhadap penampilan makanan dengan sisa makanan. Disarankan kepada instalasi gizi agar diupayakan makanan yang disajikan agar bervariasi (penampilan makanan terhadap warna, tekstur, bentuk, porsi makanan dan rasa makanan terhadap suhu, aroma, kematangan makanan) agar dapat diterima oleh pasien.