ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. A DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: THYPOID ABDOMINALIS DI RUANG BOUGENVILE PUSKESMAS LEPO-LEPO KOTA KENDARI

Main Authors: Niska Kurniasih, Penulis, Rusna Tahir, Pembimbing 1
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/761/1/Asuhan%20Keperawatan%20Pada%20Tn.%20A%20dengan%20Gangguan%20Sistem%20Pencernaan%20Thypoid%20Abdominalis%20di%20Ruang%20Bougenvile%20~0.pdf
http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/761/
Daftar Isi:
  • Thypoid Abdominalis merupakan infeksi sistemik yang disebabkan oleh Salmonella enterica serovar typhi (S typhi) Gejala biasanya muncul 1-3 minggu setelah terkena, dan gejala meliputi demam tinggi, malaise, sakit kepala, mual, kehilangan nafsu makan, sembelit atau diare, bintik-bintik merah muda di dada (Rose spots), dan pembesaran limpa dan hati. Tujuan studi kasus ini adalah mampu melakukan Asuhan Keperawatan pada Tn. A dengan Gangguan Sistem Pencernaan : Thypoid Abdominalis di Ruang Bougenvile Puskesmas Lepo-Lepo Kota Kendari. Studi kasus ini dilaksanakan di Puskesmas Lepo-Lepo Kota Kendari pada tanggal 8 Juni 2018 sampai 10 Juni 2018. Studi kasus ini dilakukan 3 metode yakni studi kepustakaan, studi kasus dan diskusi, dengan hasil studi kasus yakni pengkajian dilakukan secara komprehensif klien mengatakan badannya panas sudah demam dua hari dan bersifat turun naik, suhu tubuh: 39oC, kulit teraba hangat, serta klien mengatakan selama sakit belum pernah sikat gigi, belum pernah mandi dan di bantu keluarga saat ke kamar mandi, gigi terlihat kotor dan lidah: kotor berselaput putih. Diagnosa keperawatan yang ditemukan pada kasus ini merupakan hasil dari analisa data dan perumusan masalah diantaranya hipertermi berhubungan dengan penyakit dan devisit perawatan diri: mandi berhubungan dengan kelemahan. Perencanaan tindakan keperawatan berdasarkan diagnosa keperawatan yang ditemukan pada Tn. A dengan kasus gangguan Sistem Pencernaan: Thypoid Abdominalis dan pelaksanaan implementasi keperawatan dilakukan 3x24 jam dengan melibatkan keluarga klien untuk melakukan perawatan secara mandiri terhadap klien, masalah keperawatan yang ditemukan dapat teratasi sebagian sehingga intervensi keperawatan tetap dipertahankan. Klien yang mampu mengidentifikasi diri dengan keadaan yang dialaminya dapat diberikan penanganan secara dini. Evalusi dari tindakan keperawatan yang dilakukan selama 3 hari terhitung mulai tanggal 8 juni 2018 sampai 10 juni 2018 selama 3x24 jam. Ke dua diagnosa keperawatan pada studi kasus taratasi sebagian dan intervensi tetap dipertahankan