PENERAPAN AKTIVITAS TERJADWAL PADA PASIEN SKIZOFRENIA DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS DI RUANG ASOKA RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Main Authors: Novriadi S. Ramba, Penulis, Akhmad, Pembimbing 1, Muhaimin Saranani, Pembimbing 2
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/668/1/KARYA-TULIS-ILMIAH-NOVRIADI_compressed.pdf
http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/668/
Daftar Isi:
  • Novriadi S. Ramba (P00320015086) “Penerapan Aktivitas Terjadwal Pada Pasien Skizofrenia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Aktivitas Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara dengan Pembimbing I bapak Akhmad dan Pembimbing II bapak Muhaimin Saranani, (xiii + 51 halaman + 1 tabel + 11 lampiran) Skizofrenia adalah heterogen kronis yang ditandai dengan pola pikir yang tidak terlalu teratur, delusi, halusinasi,perubahan prilaku yang tidak tepat serta adanya gangguan fungsi psikologi ODS (Orang dengan skizofrenia) menarik diri dari orang lain dan kenyataaan, sering kali masuk ke dalam kehidupan fantasi yang penuh delusi dan halusinasi. aktivitas terjadwal dimulai dengan manajemen waktu yang sederhana inti dari penjadwalan aktivitas adalah kita membuat rencana pemanfaatan waktu yang efektif. Menyusun jadwal juga memerlukan strategi supaya efektif. Bagaimana penerapan aktivitas terjadwal pada pasien skizoprenia dalam pemenuhan kebutuhan aktivitas. Penelitian studi kasus ini menggunakan desain penelitian deskriptif bertujuan untuk melakukan penerapan aktivitas terjadwal pada pasien skizofrenia dalam pemenuhan kebutuhan aktivitas untuk mengontrol halusinasi. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien skizofrenia yang mengalami halusinasi pendengaran yang kooperatif. Hasil dan kesimpulan dari penelitian ini yaitu ada pengaruh pemberian terapi aktivitas terjadwal pada pasien skizofrenia yang salah satu gejalanya yaitu adanya halusinasi ditandai dengan pada saat tidak melakukan aktivitas pasien terlihat berbicara sendiri, mulut komat-kamit, dan terlihat menyendiri sedangkan pada saat pasien melakukan aktivitas yang terjadwal pasien terlihat sibuk dengan kegiatan yang dia lakukan sehingga pasien dapat mengontrol halusinasinya dan tidak memiliki waktu luang untuk mendengarkan suara-suara tidak nyata yang sering muncul.Saran diharapkan peneliti selanjutnya dapat menggunakan sebagai pedoman dalam mengontrol halusinasi pada pasien skizofrenia dalam pemenuhan kebutuhan aktivitas.