GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN FRAKTUR FEMUR DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA NYAMAN (BEBAS NYERI) DI RUANG LAIKA WARAKA BEDAH RSU BAHTERAMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2018

Main Authors: Muh. Afif La Asat, Penulis, Muslimin L, Pembimbing 1, Hj. Nurjannah, Pembimbing 2
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/635/1/KTI%20MUH.%20AFIF%20LA%20ASAT%20%28NIM%20P00320015081%29.pdf
http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/635/
Daftar Isi:
  • Muh. Afif La Asat (P00320015081) “Gambaran Asuhan Keperawatan Pada Pasien Fraktur Femur Dalam Pemenuhan Kebutuhan Rasa Nyaman (Bebas Nyeri) Di Ruang Laika Waraka Bedah RSU Bahteramas Tahun 2018” dengan Pembimbing I Bapak Muslimin L dan Pembimbing II Ibu Hj. Nurjannah, ( xiii + 87 halaman + 12 lampiran ) Fraktur femur merupakan rusaknya kontinuitas tulang pangkal paha yang disebabkan oleh trauma langsung, kelelahan otot, dan kondisi tertentu, seperti degenerasi tulang atau osteoporosis. Teknik relaksasi merupakan intervensi keperawatan secara mandiri untuk menurunkan intensitas nyeri, meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi darah. Tujuan masalah dalam studi kasus ini adalah Bagaimana Gambaran Asuhan Keperawatan Pada Pasien Fraktur Femur Dalam Pemenuhan Kebutuhan Rasa Nyaman. Studi kasus ini merupakan jenis studi kasus deskriptif bertujuan menggambarkan asuhan keperawatan pada pasien fraktur femur dalam pemenuhan kebutuhan rasa nyaman. Sampel dalam penelitian ini adalah klien dengan fraktur femur. Hasil dan kesimpulan dari penelitian ini Analisa kondisi nyeri akut pada Tn. D dengan Post Op Open Redaction and Internal Fixaton Fraktur Femur 1/3 Proksimal Dekstra yaitu klien mengeluh nyeri pada anggota gerak yang telah dilakukan operasi. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam nyeri akut teratasi dimana nyeri mengalami penurunan dari skala nyeri 4 menjadi 2, didukung dengan data Hasil evaluasi subjektif: klien mengatakan nyeri pada kaki bagian paha sebelah kanan berkurang, skala nyeri 2, dan nyeri timbul saat digerakan. Hasil evaluasi objektif: ekspresi wajah rileks, klien tampak tenang, ekstremitas sebelah bawah kanan terpasang penampung (draine), dan terpasang verban. Hasil evaluasi masalah nyeri akut teratasi.dan nyeri diukur menggunakan skala nyeri deskriptif, sehingga rencana keperawatan yang penulis telah buat di hentikan. Saran diharapkan penulis dapat menggunakan atau memanfaatkan waktu seefektif mungkin, sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan pada klien secara optimal.