HUBUNGAN BUDAYA DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LABIBIA KOTA KENDARI TAHUN 2018

Main Authors: Wa Niaga, Penulis, Sitti Aisa, Pembimbing 1, Wahida, Pembimbing 2
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/521/1/SKRIPSI%20WA%20NIAGA.pdf
http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/521/
Daftar Isi:
  • Wa Niaga1 Sitti Aisa 2 Wahida 2 Latar Belakang: Indonesia menghadapi masalah dengan jumlah dan kualitas sumber daya manusia dengan kelahiran 5.000.000 per tahun. Untuk dapat mengangkat derajat kehidupan bangsa salsah satunya dengan keluarga berencana. Peserta KB aktif di Wilayah Kerja Puskesmas Labibia Kota Kendari sebagian besar tidak menggunakan KB berjumlah 12,31%. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan budaya dengan pemilihan alat kontrasepsi di wilayah kerja Puskesmas Labibia Kota Kendari Tahun 2018. Metode Penelitian: Jenis penelitian survey dengan rancangan Cross Sectional Study. Seluruh Pasangan Usia Subur dalam hal ini ibu yang termasuk Wanita Usia Subur di Wilayah Kerja Puskesmas Labibia Kota Kendari Tahun 2018 yang berjumlah 2.346 orang. Sampel berjumlah 96 secara Simple random sampling. Analisis Chi square Test. Hasil Penelitian: Pemilihan alat kontrasepsi di Wilayah Kerja Puskesmas Labibia Kota Kendari Tahun 2018 sebagian besar menggunakan sebesar 55,2% tetapi jumlah yang tidak mengggunakan relatif masih cukup besar sebanyak 44,8%. budaya tentang pemilihan alat kontrasepsi sebagian besar mendukung sebesar 57,3% tetapi jumlah yang tidak mendukung relatif masih cukup besar sebanyak 42,7%. Ada hubungan hubungan budaya dengan pemilihan alat kontrasepsi dengan ρ=0,000 Kesimpulan dan Saran: Ada hubungan budaya dengan pemilihan alat kontrasepsi di wilayah kerja Puskesmas Labibia Kota Kendari Tahun 2018. Bagi ibu yang termasuk pasangan usia subur disarankan agar selalu meningkatkan pengetahuan tentang KB khususnya efektif terpilih sehingga sadar akan pentingnya penggunaan KB dan motivasi untuk menjaga dan merencanakan jumlah anak yang ideal, sehingga kesejahteraan dan kehidupannya dapat terjamin dengan baik