IDENTIFIKASI FAKTOR RESIKO TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS LEPO - LEPO KOTA KENDARI

Main Authors: Ratna Sari Dewi, Penulis, Akhmad, Pembimbing 1, Asminarsih Zainal Prio, Pembimbing 2
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/334/1/KTI%20RATNA%20SARI%20DEWI.pdf
http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/334/
Daftar Isi:
  • Ratna Sari Dewi (P00320014088). “Identifikasi Faktor Resiko Terjadinya Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Lepo - Lepo Kota Kendari”. Dibimbing oleh Akhmad dan Asminarsih. ( xiv hal + 55 halaman + 8 tabel + lampiran12 ) . Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin <11 gr% pada trimester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II. menurut data world Health Organization (WHO) 2010, yaitu secara global prevalensi anemia pada ibu hamil di seluruh dunia adalah sebesar 41,8%. Prevalensi anemia pada ibu hamil diperkirakan di Asia sebesar 48,2%, Afrika 57,1%, Amerika 24,1% dan Eropa 25,1%. Data anemia tahun 2010 yaitu 78,32 ibu hamil, tahun 2011 yaitu 86,04 ibu hamil, tahun 2012 turun menjadi yaitu 17,24 ibu hamil, dan tahun 2013 turun menjadi yaitu 15,02 ibu hamil. Angka ini cenderung menurun dibandingkan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tujuan penlitian ini adalah untuk mengidentifikasi resiko terjadinya anemia pada ibu hamil di Puskesmas Lepo-Lepo Kota Kendari Di Tahun 2017. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan memaparkan fenomena-fenomena yang terjadi pada masa kini dan fenomena-fenomena disajikan apa adanya yang dilakukan pada tanggal 24 Juli - 01 Agustus 2017. Sampel penelitian ini berjumlah 30 orang dengan teknik Accidental Sampling. Hasil penelitian ini bahwa didapatkan faktor-faktor resiko terjadinya anemia di Ruang Poli KIA di Puskesmas Lepo - Lepo Kota Kendari yaitu Berdasarkan paritas ibu yang tidak beresiko sebanyak 27 (90.00%) responden sedangkan yang beresiko sebanyak 3 (10.00%) responden. Berdasarkan umur ibu terdapat tidak beresiko sebanyak 25 (83.33%) responden, sedangkan yang beresiko sebanyak 5 (16.67%) responden. Berdasarkan jarak kelahiran yang tidak beresiko terdapat sebanyak 23 (76.67%) responden sedangkan beresiko sebanyak 7 (23.33%) responden. Berdasarkan pendidikan ibu terdapat yang tidak beresiko sebanyak 22 (73.33%) responden, sedangkan beresiko sebanyak 8 (26.67%) responden. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor yang tidak beresiko terbanyak terjadinya anemia adalah ibu dengan paritas yang berjumlah 27 (90.00%) responden dan yang paling sedikit adalah ibu dengan dengan status pendidikan sebanyak 22 (73.33%) responden. Sehingga disarankan agar Melakukan penyuluhan tentang pentingnya pendewasaan kehamilan karena telah benar didapatkan pada ibu dengan usia <20 dan >35 tahun cukup beresiko untuk terjadinya Anemia yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap kehamilan.