PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN SEDIMEN URINE YANG DIPERIKSA KURANG DARI 1 JAM DAN LEBIH DARI 1 JAM PADA PASIEN SUSPEK INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSUD KOTA KENDARI

Main Authors: Wa Ode Asriyani, Penulis, Hj. Sitti Rachmi Misbah, Pembimbing 1, Satya Darmayani, Pembimbing 2
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/239/1/KTI%20WA%20ODE%20ASRIYANI.pdf
http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/239/
Daftar Isi:
  • Wa Ode Asriyani (P00320013137) Perbedaan Hasil Pemeriksaan Sedimen Urine Yang Diperiksa Kurang Dari Satu Jam Dan Lebih Dari Satu Jam Pada Pasien Suspek Infeksi Saluran Kemih (ISK) Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari. Dibimbing oleh ibu Sitti Rachmi Misbah dan ibu Satya Darmayani (xiv + 54 halaman + 9 lampiran + 5 tabel + 3 gambar). Infeksi saluran kemih adalah suatu istilah yang dipakai untuk menyatakan adanya invasi mikroorganisme pada saluran kemih. Untuk dapat mendiagnosa seseorang pasien terkena ISK maka dilakukan pemeriksaan urinalisis.Pemeriksaan urinalisis sebaiknya dilakukan < 1 jam setelah pengambilan sampel. Namun seringkali dengan banyaknya sampel urine yang harus diperiksa dan kondisi lain yang menyebabkan terjadinya penundaan pemeriksaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil pemeriksaan sedimen urine yang diperiksa kurang dari satu jam dan lebih dari satu jam pada pasien suspek ISK di RSUD Kota Kendari. Jenis penelitian ini adalah observasi analitik. Sampel dalam penelitian sebanyak 35 sampel dengan menggunakan urine sewaktu yang diambil secara Sampling Purposive. Pada perhitungan statistik menggunakan uji Wilcoxon menunjukkan pada pemeriksaan leukosit nilai signifikan (P) 0,157, pada pemeriksaan eritrosit nilai signifikan (P) 0,011 sedangkan pada pemeriksaan sel epitel nilai signifikan (P) 0,783. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil pemeriksaan sedimen urine yang diperiksa kurang dari satu jam dan lebih dari satu jam pada pasien suspek ISK di RSUD Kota Kendari.