Daftar Isi:
  • Latar Belakang : Penyakit Gagal Ginjal Kronik (PGK) masih menjadi masalah Kesehatan dunia karena prevalensinya pertumbuhannya menurut WHO sebesar 50%. Sedangkan di Indonesia prevalensi masalah Penyakit Gagal Ginjal Kronik (PKG) ini masih meningkat yang dimana pada tahun 2018 sebesar 0,38% bila dibandingkan pada tahun 2013 sebesar 0,2%. Malnutrisi lebih banyak ditemukan pada PGK. Sebanyak 40% malnutrisi ditemukan pada penderita pada awal hemodialisa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan asupan energi dan protein, penyakit penyerta serta lama menjalani hemodialisa dengan status gizi penderita PGK yang menjalani hemodialisa di RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional dan telah dilaksanakan pada tanggal 17 – 27 Maret 2020 bertempat di RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 31 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu Purposive sampling, sedangkan uji statistic yang digunakan yaitu uji chi square. Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar 61% status gizi responden berada pada kategori status gizi normal, 87% asupan energi responden berada dalam kategori kurang, 65% asupan protein responden berada dalam kategori kurang, 97% responden memiliki penyakit penyerta dan 61% responden baru menjalani hemodialisa. Terdapat hubungan antara asupan energi (P–value 0,003), penyakit penyerta (P–value 0,000) dan lama menjalani hemodialisa (P–value 0,012) dengan status gizi penderita PGK yang menjalani hemodialisa. Sedangkan tidak ada hubungan yang signifikan asupan protein dengan staus gizi penderita PGK yang menjalani hemodialisa dengan P – value 0,341. Kata kunci : Penyakit Ginjal Kronis (PGK), Asupan Energi, Asupan Protein, Penyakit penyerta, Lama menjalani hemodialisa