ANALISIS KADAR SERUM GLUTAMIC OXALOACETIC TRANSAMINASE (SGOT) PADA PASIEN TUBERCULOSIS YANG MENGKONSUMSI OBAT ANTI TUBERCULOSIS (OAT) DI PUSKESMAS POASIA KOTA KENDARI
Daftar Isi:
- Yana Febrina (P00341016050) Analisis kadar serum glutamic oxaloacetic Transaminase (SGOT) pada pasien tuberculosis yang mengkonsumsi obat anti tuberculosis (OAT) di Puskesmas Poasia Kota. Dibimbing oleh Ibu Reni Yunus dan Ibu Tuty Yuniarty (xii + 35 Halaman + 3 Tabel + 1 Gambar + 9 Lampiran). Pendahuluan :Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini berbentuk basil dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Basil Tahan Asam (BTA). Pada pasien TB yang terpapar dan mengkosumsi obat anti tuberculosis dapat menyebabkan Hepatotoksisitas dan meningkatkan kadar enzim yang ada di dalam hati. Kerusakan hati pada penderita tuberculosis ada hubungan antara obat anti tuberkulosis seperti Rifampisin dan Isoniazid yang mempunyai efek hepatotoksik sehingga terjadi peningkatan kadar SGOT akibat mengkonsumsi obat tersebut. Tujuan :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT) pada pasien Tuberculosis yang mengkonsumsi obat anti tuberculosis (OAT). Metode :Metode penelitian ini adalah Deskriptif dengan populasi sampel sebanyak 53 orang dan besar sampel penelitian berjumlah 32 penderita tuberculosis. Pengambilan sampel menggunakan teknik Quota sampling. Hasil : Hasil dari Penelitian ini menunjukan dari 32 sampel terdapat 31 pasien (96,875%) kadar SGOT normal dan 1 pasien (3,125%) tidak normal. Kesimpulan :Disimpulkan bahwa dari 32 penderita tuberculosis yang diperiksa kadar SGOT jumlah kadar SGOT yang normal lebih banyak dari jumlah kadar SGOT yang tidak normal.