ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. Y DENGAN PREEKLAMPSIA BERAT DAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD KARAWANG
Main Author: | ENDAH MARLINA SUTARYA Rahayu Pertiwi, SKM, MKM Dr. Jundra Darwanty, SST, M.Pd Retno Dumilah, SST, M.Keb |
---|---|
Other Authors: | Pustakawan |
Format: | Report pdf |
Terbitan: |
KEMENKES REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG PROGRAM STUDI KEBIDANAN KARAWANG
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/979 http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/d68cf3d625481136e87b375c5a9e901c.pdf |
Daftar Isi:
- Latar belakang: Menurut WHO pada tahun 2008 lebih dari 5000.000 wanita yang bersalin meninggal dunia, salahsatu penyebab morbiditas dan mortalitas ibu dan janin adalah preeklamsi, 0,51% - 38,4%. Menurut Depkes RI tahun 2010, penyebab langsung kematian maternal di Indonesia terkait kehamilan dan persalinan terutama yaitu perdarahan 28%, eklampsia 24%, infeksi 11%, partus lama 5%, dan abortus 5%. (Kutipan Santosa, 2015 dari Depkes RI, 2010). Angka kejadian kasus Preeklampsia di Jawa Barat pada tahun 2013 adalah 229 kasus (Kutipan Mulyana, 2015 dari Dinas Kesehatan Povinsi Jawa Barat, 2013). Angka kejadian kasus preeklampsia berat di Kabupaten Karawang tahun 2015 tercatat sebanyak 34 kasus (50%) (Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, 2015). Berdasarkan data RSUD Kabupaten Karawang, angka kejadian preeklampsia di RSUD Kabupaten Karawang meningkat dari tahun 2015 sebanyak 1.285 kasus menjadi 1.530 kasus pada tahun 2016. Tujuan: Untuk menganalisis asuhan kebidanan pada Ny.Y G3P2A0 dengan preeclampsia berat. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, pengambilan data melalui observasi dan wawancara. Simpulan: Penatalaksanaan asuhan kebidanan pada BBLR belum sesuai dengan standar pelayanan kebidanan. Saran: Diharapkan pemberian asuhan kebidanan mengacu pada standar pelayanan kebidanan untuk mengurangi risiko kesakitan dan kematian ibu dan bayi.