ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.S G2P1A0 DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARAWANG TAHUN 2017

Main Author: RESTA FEBRINA Mardianti, S.SiT, M.Kes Yuli Farida, M.Keb Rahayu Dwikanthi, M.Keb
Other Authors: Perpustakawan
Format: Report Pdf
Terbitan: KEMENKES REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN BANDUNGPROGRAM STUDI KEBIDANAN KARAWANG , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/965
http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/447ff0a8e191b13fa4d25b732268a8e6.pdf
Daftar Isi:
  • AKI dan AKB di Jawa Barat pada tahun 2014 hingga 2015 terjadi peningkatan. Pada tahun 2014 terjadi 747 kasus dan pada tahun 2015 naik menjadi 823 kasus. Untuk kematian bayi pada tahun 2014 sebanyak 3.810 kasus dan naik pada tahun 2015 menjadi 4.124 kasus. (AKI dan AKB di Jabar, Dinkes 2015) Di Kabupaten Karawang khususnya yang tercatat di RSUD Karawang pada tahun 2015 terdapat 4311 persalinan. Pada tahun 2015 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang jumlah kejadian KPD adalah sebanyak 1251 kasus dan jumlah AKI karena kasus KPD adalah sebanyak 7 kasus. Tujuan dari penulisan Laporan Tugas Akhir ini dengan judul Asuhan pada Ny. S dengan Ketuban Pecah Dini adalah penulis dapat mendeskripsikan dan menganalisa asuhan yang telah diberikan di wilayah kerja RSUD Karawang.Metode yang digunakan adalah teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi lainnya. Subjek dalam penulisan ini adalah dokter, bidan klinik, bidan vk, bidan peri, dan bidan di ruang nifas. Hasil asuhan kebidanan mengenai penatalaksanaan Ketuban Pecah Dini padaNy. S belum sesuai dengan (PROTAP) RSUD Karawang karena untuk penegakkan diagnose petugas tidak melakukan pemeriksaan tes kertas lakmus hasil konfirmasi bahwa tidak dilakukan pemeriksaan tes kertas lakmus disebabkan stock kertas lakmus habis. Dan tidak dilakukan inspekulo dan bidan melakukan pemeriksaan dalam untuk menegakkan diagnose Ketuban Pecah Dini, dan tidak dilakukan pemeriksaan USG, dan postnatal care dan bayi barulahir padaNy. S secara kuantitas sudah sesuai dengan teori, namun secara kualitas belum sesuai dengan standar. Dalam hal ini di sarankan petugas dapat memberikan penatalaksanaan KPD sesuai dengan protap dan standar yang berlaku