Gambaran Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Lensa Kontak di SMA Negeri 10 Kota Bogor
Main Author: | Penulis : Sabrina Farah Ghassani Pembimbing : Siti Nur Halimah, APPd, MPH Penguji 1 : Yuliastati, S. Kep., NS., M. Kep Penguji 2 : Ningning Sri Ningsih, S. Kp, M.Kep |
---|---|
Other Authors: | Ferry Arianto |
Format: | KTI/STUDENT RESEARCH Pdf |
Terbitan: |
Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Bandung
Program Studi Keperawatan Bogor
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.poltekkesbdg.info/items/show/947 http://repository.poltekkesbdg.info/files/original/274074feca75598777a5a97f3b4fda52.pdf |
Daftar Isi:
- Berdasarkan teori perkembangan psikososial, remaja mulai mencoba hal–hal baru berkaitan dengan krisis aspek psikososial pada masa perkembangannya, yaitu masa ketika remaja sedang mencari jati dirinya dan memiliki inisiatif tinggi untuk mencoba hal-hal baru. Remaja cenderung mengikuti mode sebagai gaya hidup. Salah satu contoh gaya hidup remaja yang mengikuti mode orang barat dalam kehidupan sehari-hari adalah dalam hal berpenampilan, salah satunya adalah penggunaan lensa kontak. Mengingat penggunaan lensa kontak dapat mengakibatkan bahaya bagi mata, maka peneliti sangat tertarik untuk meneliti tentang gambaran pengetahuan dan sikap remaja tentang bahaya lensa kontak. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap remaja tentang bahaya lensa kontak. Desaign penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Cara pengambilan sampel dengan menggunakan teknik simple random sampling dengan target 100 responden, selanjutnya pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan menggunakan skala likert. Penelitian diambil di SMAN 10 Bogor. Hasil penelitian ini, didapatkan diperoleh hampir setengahnya responden yaitu sebanyak 34 responden (34%) memiliki pengetahuan baik tentang bahaya lensa kontak. Berdasarkan sikap remaja tentang bahaya lensa kontak didapatkan hasil lebih dari setengahnya yaitu 52 responden (52%) memiliki sikap positif. Dari hasil penelitian ini, diharapkan institusi tempat penelitian memberikan informasi atau penyuluhan kepada siswa/i pada saat jam bimbingan konseling disekolah tentang bahaya lensa kontak.